Selasa 02 Dec 2014 11:28 WIB

JK Ingatkan Pejabat tak Gunakan Kewenangan untuk Korupsi

Rep: C81/ Red: Bayu Hermawan
Selain Wapres Jusuf Kalla, Puncak Peringatan HGN dan HUT PGRI ke-69, jugs dihadiri oleh sejumlah menteri, diantaranya Menag Lukman Hakim.  (Kemdikbud/Jilan Rifai)
Selain Wapres Jusuf Kalla, Puncak Peringatan HGN dan HUT PGRI ke-69, jugs dihadiri oleh sejumlah menteri, diantaranya Menag Lukman Hakim. (Kemdikbud/Jilan Rifai)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta para menteri dan pejabat untuk menguatkan tekad untuk tidak melakukan korupsi. JK menilai godaan untuk korupsi sangat kuat bagi seorang pejabat yang mempunyai kewenangan.

"Saya kira adanya korupsi karena adanya dua hal, yaitu kewenangan dan kemauan. Jadi para menteri yang hadir saat ini, yang tentunya memiliki kewenangan, diharapkan tidak menggunakan kewenangannya untuk korupsi," katanya dalam sambutan di acara Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (KNPK), di Balai Kartini Jakarta Pusat, Selasa (2/12).

JK menilai masalah korupsi merupakan masalah kejahatan yang luar bisa. Masalah bangsa Indonesia yang tak kunjung usai.

"Jika kita bicara korupsi, sama juga  berbicara tentang kejahatan. Kita bicara masalah negeri ini yang merusak bangsa," katanya.

Bahkan JK menilai masalah korupsi layaknya penyakit kronis yang sulit disembuhkan. Ia menyamakan korupsi seperti kanker yang menggerogoti bangsa Indonesia. Di negeri ini, lanjut JK, sudah terjadi sejak zaman kolonial yaitu era VOC. Korupsi yang sejak dulu menghancurkan negeri ini.

Karena itu, JK mengajak seluruh komponen negara, terutama para menteri untuk mencegah masalah ini bersama-sama. Karena negara mempunyai kewenangan untuk melakukan pemberantasan korupsi di badannya sendiri.

"Walaupun ada kemauan, tapi tidak ada kesempatan saya kira akan sulit, orang yang korup baru bisa dinilai kalau dia punya kewenangan. Jadi banyak yang hadir disini, sebelumnya bersih dan lolos dari pemeriksaan KPK, tapi kewenangan menjadi tugas berat yang harus dilewati untuk selanjutnya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement