Rabu 19 Nov 2014 09:20 WIB

Angkutan Mogok di Empat Titik Kabupaten Semarang

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Sopir angkutan kota (angkot) melakukan aksi mogok.  (liustrasi)
Foto: Antara/Dewi Fajriani
Sopir angkutan kota (angkot) melakukan aksi mogok. (liustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Aksi mogok angkutan umum dan para awaknya terpantau di sejumlah titik di Kabupaten Semarang, Rabu (19/11) pagi.

Aksi mogok ini digelar sebagai bentuk protes atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), yang baru saja diunumkan pemerintah.

Berdasarkan pantauan di lapangan, konsentrasi aksi mogok angkutan unum ini terpantau di beberapa titik. Seperti di kawasan Palagan Ambarawa di Kecamatan Ambarawa, Terminal Bawen, Tanjakan Lemahabang di Kecamatan Bergas dan Terminal Sisemut, Ungaran.

Para awak angkutan umum ini mengawali aksi sekitar  pukul 06.00 WIB dan tak beroperasi sebelum ada petunjuk dari pihak Organda Kabupaten Semarang.

"Sehingga pagi ini sama sekali tidak melayani penumpang," ungkap Sugeng (30) salah seorang sopir angkutan umum Semarang- Ambarawa.

Ia mengatakan, untuk angkutan umum yang biasa melayani trayek Senarang- Salatiga memusatkan aksi mogok di kawasan Terminal Bawen.

Sementara angkutan umum trayek Semarang/ Ungaran- Ambarawa berjumpul di sekitar monumen Palagan Ambarawa dan terminal Ambarawa. "Sebagian angkutan juga melaksanakan aksi mogok di kawasan tanjakan Lemahabang. Khususnya angkutan trayek Babadan- Bandungan," ujarnya.

Sementara itu, konsentrasi aksi mogok angkutan umum juga terpantau di Terminal, Sisemut Ungaran. Akibat aksi pemogokan ini masyarakat yang akan melaksanakan aktivitas pagi mengaku terganggu.

"Biasanya pukul 07.00 WIB saya sudah berada di pabrik. Sekarang pukul 07.30 WIB belum dapat angkutan," tutur Wahyuni (24), seorang buruh pabrik warga Samban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement