REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai forum-forum internasional penting untuk mengetahui arah perkembangan ekonomi global dan menyampaikan kepentingan negara berkembang dan nasional.
"Supaya arah perkembangan ekonomi global itu kita juga mengerti. Meskipun akhirnya kepentingan nasional harus didahulukan tapi angin menuju kemana kita harus tahu," kata Presiden Jokowi di Pesawat Kepresidenan, sesaat sebelum mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Ahad (16/11).
Jokowi melanjutkan pemerintah memiliki pekerjaan besar di masa depan baik dalam pengelolaan keuangan maupun perkembangan ekonomi ke depan. Ia mengatakan menggunakan forum itu untuk menyampaikan agar negara-negara berkembang diberikan ruang sehingga tidak dirugikan.
"Masalahnya jangan sampai kita rugi mereka untung. Kepentingan nasional tetap utama," katanya.
Hasil dari kunjungan kerjanya ke tiga negara itu pada nantinya akan ditindaklanjuti oleh menteri-menteri terkait agar tidak terhenti pada tingkat pembicaraan namun harus diwujudkan secara konkrit.
Kepala negara menyebut misalnya tentang potensi kerja sama maritim dan otomotif dengan beberapa negara. Saat ditanya lebih lanjut tentang pandangannya atas politik luar negeri bebas aktif, Presiden mengatakan bebas aktif berarti bebas berteman dengan semua negara asalkan memperoleh manfaat sebesar-besarnya untuk rakyat.
"Kalau saya bebas aktif ya berteman dengan semua negara, manfaat sebesar-besarnya untuk rakyat. Jangan kita banyak temen tapi dirugikan," katanya.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi dan rombongan baru saja menyelesaikan kunjungan kerjanya ke tiga negara, Tiongkok, Myanmar dan Australia, untuk mengikuti Pertemuan Puncak Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Asia Timur serta G20.