REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA-- Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti memilih mendukung pelaksanaan pemilihan kepala daerah secara langsung untuk mempertahankan kedaulatan rakyat dan bukan hasil pilihan dari DPRD.
"Kedaulatan rakyat harus dikedepankan. Selama ini, kedaulatan rakyat sudah terbangun dengan baik sehingga kondisi seperti ini perlu dipertahankan," katanya di Yogyakarta, Ahad (14/9).
Menurut dia, pemilihan secara langsung akan benar-benar merepresentasikan pilihan rakyat, sedangkan pilihan dari DPRD kurang mencerminkan pilihan dari rakyat secara mayoritas. Ia mengatakan DPRD adalah perwakilan dari rakyat, namun tidak semua rakyat bisa terwakili oleh anggota lembaga legislatif tersebut.
"Harus dilihat bagaimana perbandingannya. Anggota dewan hanya dipilih oleh beberapa orang saja sehingga saya pikir, perlu ada pemilihan langsung yang mencerminkan kehendak rakyat," katanya.
Mengenai potensi praktik politik uang, Haryadi mengatakan bahwa elit politik tidak boleh menyalahkan rakyat. Masyarakat perlu memperoleh pemahaman mengenai pelaksanaan demokrasi yang baik sehingga tidak mudah tergiur oleh uang yang ditawarkan kontestan pemilu.
Ia pun menolak anggapan apabila pelaksanaan pilada secara langsung akan menelan lebih banyak biaya dibandingkan dengan pilkada tidak langsung. Haryadi mencontohkan Pilkada Kota Yogyakarta 2011 tidak membutuhkan biaya yang banyak, hanya Rp 16.000 per pemilih.
"Hitungan biaya pelaksanaan pemilukada itulah yang dianggarkan dalam APBD. Jadi, anggapan pemilukada langsung itu berbiaya besar adalah salah," katanya.