REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Wartawan harian Mata Publik Ternate, Aroby Kilerley (27), korban penembakan aparat kepolisian saat unjuk rasa mahasiswa menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak di Ternate, Maluku Utara, dirujuk ke Jakarta.
"Proyektil peluru yang bersarang di sela tulang paha korban sulit dikeluarkan karena peralatan di RSUD Chasan Boesoerie Ternate belum memadai, jadi harus dirujuk ke Jakarta," kata Dokter Bedah RSUD Chasan Boesoerie Ternate, dr Teguh di Ternate, Selasa (18/6).
Arobi Kilerley diterbangkan ke Jakarta pada Selasa siang dan rencananya akan menjalani operasi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta sesuai dengan arahan dari pihak Polda Maluku Utara.
Ia mengatakan, khusus untuk enam mahasiswa yang juga menjadi korban penembakan aparat kepolisian pada Selasa kemarin masih menjalani perawatan di RSUD Chasan Boesoerie Ternate dan mereka masih bisa ditangani oleh tim medis di RSUD tersebut.
Keenam korban tersebut kini kondisinya stabil dan sebagian di antaranya telah menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru yang bersarang di kaki mereka.