REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Karena kesalahpahaman antar petugas bandara, sebuah kamera saku milik seorang wartawan media lokal di Jayapura dirampas petugas bandara ketika sedang mengambil gambar di ruang 'check-in' tiket Bandar Udara Sentani.
Pelaksana Harian Kepala Bandara Sentani Benyamin N. Apituley di Jayapura, membenarkan kejadian ini. "Memang betul sempat dirampas, itu karena ada kesalahpahaman antara petugas bandara dan security kontrak," katanya di Sentani, Rabu (14/8).
Menurut Benyamin, wartawan tersebut sebenarnya sudah meminta ijin terlebih dahulu kepada security kontrak yang berjaga di pos masuk area bandara, tapi karena tidak memilik kartu pass bandara, akhirnya ditegur oleh petugas bandara yang ada di bagian dalam bandara.
"Karena mengambil foto di dalam ruangan check-in tiket bandara tanpa menggunakan kartu pass bandara, akhirnya ditegur oleh petugas bandara dan diamankan kameranya," urai Benyamin.
Untuk itu, Benyamin melanjutkan, agar peristiwa serupa tidak terulang kembali, pihaknya mengharapkan agar wartawan yang hendak meliput di bandara untuk meminta ijin kepada pihak bandara dan membuat kartu pass bandara.
"Kami sudah menawarkan kepada pihak wartawan untuk membuat kartu pass bandara jika hendak meliput di wilayah bandara, bahkan sudah ada beberapa rekan wartawan yang memiliki kartu pass ini," kata dia.
Benyamin menambahkan, pihaknya tidak bermaksud menghalangi tugas pers, tetapi meliput di wilayah seperti bandara yang merupakan kawasan objek vital perlu ada ijin khusus yang dibuktikan dengan kartu pass bandara.