REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto mengaku sudah mengkroscek terkait kabar adanya penembakan terhadap wartawan di dua daerah, yakni Jambi dan Ternate.
Setelah dikroscek, maka diketahui wartawan di dua tempat tersebut tidak benar-benar terkena peluru tajam dari pihak aparat keamanan. Djoko mengatakan di Jambi, wartawan yang bersangkutan terkena serpihan gas air mata. Sedangkan wartawan lainnya di Ternate terkena peluru karet.
"Bukan menembak wartawan gitu lho. Jadi, saya klarifikasi, barusan saya terima laporan dari Kapolri, staf saya cek ke Ternate, ada memang di Ternate kena peluru karet. Sedangkan yang di Jambi itu terkena serpihan gas air mata," kata Djoko saat ditemui di Istana Merdeka, Senin (17/6).
Ia meminta agar publik termasuk wartawan tidak termakan isu dan menerimanya mentah-mentah. Djoko mengingatkan agar demonstrasi dijalankan dengan baik, aman, dan tertib.
Ia menyakini aparat pun tidak akan bertindak jika tidak ada pemicu yang berlebihan. Dikatakan Djoko berulang kali, demonstrasi diperbolehkan asal tidak merusak, tidak anarkis, dan tidak mengganggu orang lain.
"Beda pendapat dalam masyarakat yang demokrasi itu kan biasa saja, tapi jangan lakukan tindakan kekerasan karena yang rugi kan masyarakat sendiri," ujar Djoko.