Senin 07 Jan 2013 19:23 WIB

KKP Masih Teliti Kematian Massal Ikan Teluk Lampung

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -– Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) masih menyelidiki masalah matinya puluhan ribu ikan kerapu nelayan Teluk Lampung yang terjadi akhir tahun lalu. Belum bisa diprediksi kerugian nelayan akibat matinya ikan tersebut.

"Kami masih meneliti penyebabnya, belum bisa mengetahui penyebabnya," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto, di Bandar Lampung, Senin (7/1). Ia belum bisa memprediksi kerugian akibat matinya puluhan ribu ikan kerapu nelayan.

Mengenai dugaan penyebab matinya ikan kerapu nelayan di Teluk Lampung akibat pengerukan yang dilakukan PT Pelindo, Slamet tidak bisa menjawabnya. "Kami masih meneliti. Belum bisa mengetahui," ujar Slamet saat mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan, Syarif Cicid Sutardjo kunjungan kerja di Lampung.

Menurut dia, KKP telah menerjunkan tim dari Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dan Badan Penelitan dan Pengembangan (Balitbang KP), untuk melakukan penelitian dan mencari solusi dalam mengatasi kematian ikan di Teluk Lampung. Tim ini sedang melakukan upaya penyelamatan terhadap ikan-ikan nelayan lainnya.

"Tim ini sedang mengupayakan meminimalisasi kematian ikan yang lainnya, dengan cara mengevakuasinya ke tempat yang aman," kata Slamet.

KKP telah menugaskan Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) di Lampung dalam menangani persoalan pasang merah (red tide) fitoplankton tersebut. Diharapkan, kerugian pembudidaya ikan kerapu akibat ledakan populasi fitoplankton atau alga Cochlodinium polykricoides segera teratasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement