Selasa 26 Jun 2012 09:41 WIB

Laporan Sementara Investigasi Fokker 27 Disampaikan ke Presiden

Rep: Esthi Maharani/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
   Sejumlah Petugas mengamankan bangkai pesawat Fokker 27 yang jatuh di komplek Rajawali, Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis (21/6).  (Adhi Wicaksono/Republika)
Sejumlah Petugas mengamankan bangkai pesawat Fokker 27 yang jatuh di komplek Rajawali, Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis (21/6). (Adhi Wicaksono/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - JAKARTA -- Dalam rapat terbatas yang digelar di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta laporan terakhir perkembangan investigasi jatuhnya pesawat Fokker 27 pada pekan lalu. Laporan diberikan langsung oleh KSAU, Mersekal Imam Sufaat tak lama setelah Presiden SBY mendarat.

Ia melaporkan angkatan udara sedang membentuk tim untuk menginvestigasi secara menyeluruh. "Kita laporkan kronologi kejadian dan hanya prakiraan sementara penyebab musibah. Tapi nanti detailnya kan nanti di labolatorium," katanya saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Selasa pagi (26/6).

Untuk prakiraannya, lanjut dia, jatuhnya pesawat Fokker 27 diakibatkan kegagalan fungsi mesin. "Kelihatannya (mesin) mati yang kiri," katanya.

Ia mengatakan ada tidak lanjut pascainsiden, yakni mengganti Fokker tersisa lima pesawat dengan CN-295. Namun, ia belum bisa memastikan apakah pengadaan CN-295  bisa dipercepat atau tidak.

Jika merujuk pada kontrak dengan rekanan, maka baru dua pesawat yang akan didatangkan pada akhir tahun ini. "Rencananya akhir tahun ini datang 2 unit. Tapi tergantung DPR-nya, kalau tanda tintanya dilepas maka bisa dipercepat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement