REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Hasil rapat koordinasi antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Gubernur Kalimantan Timur, Basarnas, Kementrian PU, Bupati dan unsur terkait memutuskan Selasa (29/11) pagi melakukan proses SAR dengan penyelaman dalam. Proses SAR ini dilakukan oleh 18 orang penyelam profesional.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humans BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di operasi ini penyelam akan dilengkapi dengan perlengkapan khusus. Didampingi pasukan katak, tim Basarnas dan Brimob. Para penyelam profesional ini didatangkan dari perusahan minyak yang biasa melakukan pengeboran dalam laut di lepas pantai Balikpapan.
Pagi ini juga akan dilakukan pengelasan dalam air untuk memotong beberapa kerangka baja agar korban bisa dikeluarkan dari mobil.
Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan juga akan berkoordinasi untuk memulai pelaksanaan pembuatan dermaga sementara untuk kapal ferry.
Yang akan menjadi sarana penyeberangan pengganti jembatan yang runtuh. Dua unit kapal ferry akan didatangkan dari Balikpapan dan Banjarmasin.