REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON - Pembelian dua kapal "roll on roll off-roro" bekas oleh PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry untuk melayani pelayaran Merak-Bakauheni, diundur karena prosesnya belum selesai.
"Rencana awal pembelian kapal bekas itu dilakukan bulan ini, tapi karena prosesnya belum selesai diundur sampai Dessember 2011," kata Sekretaris Perusahaan PT ASDP Indonesia Ferry Christine Hutabarat di Merak, Rabu (5/9).
Dia menjelaskan, sampai saat ini proses pembelian dua kapal roro bekas masih berlangsung, dan tahapannya masih pada seputar kajian kelaikan kapal. "Sudah ada beberapa kapal yang masuk penawarannya ke kami, di antaranya dari Jepang sebanyak tiga unit serta Korea Selatan dan Yunani beberapa unit kapal," katanya.
Mundurnya pembelian dua dari empat kapal yang akan disiapkan untuk lintasan Merak-Bakauheni, dikarena melibatkan tiga institusi di luar ASDP, yakni Lembaga Kebijakan Pengadaan/Jasa Pemerintah (LKPP), Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Kejaksaan.
"Karena kami melibatkan pihak luar, makanya prosesnya banyak yang harus ditempuh. Khusus kejaksaan kami sudah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding-MoU)," katanya.
Ia mengaku, akan berupaya mempercepat pembelian kapal bekas tersebut sehingga November 2011 kapal itu sudah sampai di Pelabuhan Merak, dan segera masuk lintasan. Pembelian kapal roro bekas ini untuk mengantisipasi dan mengurangi antrean truk yang akan menyeberang ke Pelabuhan Bakuheni, Lampung dari Merak.
Pantaun lapangan, antrean truk sembako dan lainnya masih terlihat di jalan Cikuasa Atas Merak, Kota Cilegon, Provinsi Banten.