Ahad 16 Nov 2025 07:15 WIB

Iran Sita Kapal Tanker Menuju Singapura, Ini Penyebabnya

Kapal tanker tersebut mengangkut 30 ribu ton petrokimia ke Singapura

Kapal tanker Ilustrasi
Foto: AP Photo/Nabeel Hashmi
Kapal tanker Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran pada Sabtu telah menyita sebuah kapal tanker yang menuju Singapura di Selat Hormuz. Kapal tanker itu berbendera Kepulauan Marshal. 

"Pukul 07.30 (atau 11.00 WIB) kemarin, unit tanggap cepat Angkatan Laut IRGC melacak pergerakan sebuah kapal tanker minyak berbendera Kepulauan Marshall bernama Talara. Setelah menerima izin yudisial untuk menyita kapal tersebut, IRGC mencegatnya," demikian pernyataan tersebut.

Baca Juga

Kapal tanker tersebut mengangkut 30 ribu ton petrokimia ke Singapura. Setelah pemeriksaan menyeluruh dan verifikasi dokumentasinya, otoritas Iran menilai kapal tersebut terbukti melanggar ketentuan pengangkutan kargo.

Pada 14 November, operator kapal tanker Columbia Shipmanagement yang berbasis di Siprus, menyatakan telah kehilangan kontak dengan kapal yang mengangkut bahan bakar diesel berkadar sulfur tinggi tersebut.

Perusahaan telah bekerja sama erat dengan dinas keamanan maritim, serta pemilik kapal, untuk memulihkan kontak dengan kapal tersebut.

Selat Hormuz menghubungkan Teluk Persia dengan Teluk Oman sebelum kapal-kapal kemudian memasuki Laut Arab dan Samudra Hindia. Pantai utara selat tersebut milik Iran, sementara pantai selatan milik Oman dan Uni Emirat Arab.

Iran telah berulang kali mengancam akan memblokir Selat Hormuz, jalur utama pasokan minyak dan gas alam cair (LNG).

Menurut Badan Energi Internasional, aliran minyak melalui selat tersebut rata-rata 20,9 juta barel per hari pada 2023, dengan 83 persen pengiriman minyak mentah dan pasokan LNG menuju Asia, terutama China, India, Jepang, dan Korea Selatan.

 

 

sumber : Sputnik/RIA Novosti
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement