REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Konser ‘Harapan Palestina’ kembali digelar pada Ahad (26/10/2025). Pentas musik dan orasi untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan penghentian genosida di Gaza itu kali ini digelar lebih masif di muka Gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Jakarta Pusat (Jakpus).
Ratusan massa dari kelompok ‘kaum funky’ dan aktivis-aktivis Islam bergabung menjadi satu melantangkan kehendak yang sama tentang persatuan manusia di seluruh dunia untuk melawan dan menghentikan penjajahan Zionis Israel di Palestina.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
“Sejarah Palestina, adalah sejarah penindasan, sejarah penjajahan, dan kita akan lawan. Komitmen kita akan terus melawan penjajahan bersama-sama dengan (rakyat) Palestina, sampai Palestina kembali memperoleh kemerdekaan, dan genosida di Gaza dihentikan,” begitu kata Ananda Badudu, Ahad (26/10/2025).
Ananda Badudu bersama-sama Sasha Iguana yang tergabung dalam grup musik Banda Neira menjadi salah satu pengisi konser untuk Palestina itu. Yel-yel, “birruh, biddam, nafdika ya al-Aqsha. Birruh, biddam, nafdika ya al-Aqsha,” pun bergema dari kelompok musik Tanah Para Nabi.
Pekikan semangat aktivisme Palestina yang selama ini cuma dilantangkan oleh kalangan-kalangan aktivis Islam, pun kali ini turut diikuti semua peserta massa aksi dalam gelaran tersebut. Mereka yang datang dengan ragam gaya berpakaian, maupun penampilan menyuarakan gema yang sama. Yang berjilbab, yang bercadar, tak berhijab, yang sekujur lengan dan mukanya penuh rajah bertelinga bolong, dan pakai pearcing, pun yang klimis rapi jali berbaju koko, peci kupluk.
Semua mereka dalam satu pekikan sama yang artinya, “dengan ruh, dengan darah, akan kukorbankan untukmu ya al-Aqsha (Palestina).” Semua mereka dalam teriakan yang sama. “Free… Free… Palestine. Free… Free Palestine. From the river to the sea, Palestina will be free…. From the river to the sea, Palestia will be free…,” begitu teriak mereka.
Bella Fawzi, salah satu dedengkot kelompok musik Tanah Para Nabi mengatakan, bukan manusia yang hanya diam melihat berpuluh-puluh tahun penderitaan Palestina. Bukan kalangan manusia pula yang hanya diam, apalagi sampai mendukung penjajahan dan genosida Zionis Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza.
Lihat postingan ini di Instagram