REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Federasi Senam Israel mengonfirmasi tidak akan berpartisipasi dalam Kejuaraan Senam Artistik Dunia di Jakarta setelah visa atletnya ditolak. Federasi menyebut keputusan tersebut mengejutkan dan memilukan.
Pemerintah Republik Indonesia mengatakan pada Jumat (10/10/2025), pihaknya telah menolak visa para pesenam Israel di tengah protes keras atas genosida yang dilakukan Israel di Gaza. Terlebih, Indonesia tak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Dengan demikian, atlet Israel kehilangan tempat di kejuaraan dunia yang akan dimulai pada Ahad ini di Jakarta.
Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) mengonfirmasi pada Selasa (14/10/2025) mereka telah menerima dua banding yang diajukan oleh federasi Israel.
CAS menolak banding pertama Israel soal penolakan visa Indonesia. Mereka beralasan tak memiliki yurisdiksi terkait kebijakan RI tersebut. Banding kedua yang berupaya untuk memaksa Federasi Senam Internasional untuk memastikan partisipasi Israel atau memindahkan acara tersebut masih tertunda. Meski demikian, pengadilan menolak permintaan Israel untuk melakukan tindakan sementara yang mendesak.
Dua keputusan tersebut membuat Sekretaris Jenderal IGF, Sarit Shenar, mengonfirmasi kepada Reuters pada Selasa (14/10/2025), harapan mereka untuk berpartisipasi di kejuaraan dunia tersebut berakhir.
"Untuk kejuaraan dunia ini, ini adalah akhir dari perjalanan. Jadi, apa pun yang akan terjadi pada pesenam, kami tidak bisa memperbaiki hati mereka," kata Shenar.

"...untuk masa depan olahraga Israel, untuk masa depan olahraga dunia, saya ingin melihat keputusan yang sangat kuat yang tidak memberikan ruang bagi keputusan semacam itu, dari negara mana pun, hingga federasi internasional mana pun.