REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengamat sepak bola Mohamad Kusnaeni, atau yang akrab disapa Bung Kus, menilai kekalahan timnas Indonesia pada laga pertama putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 sebagai sesuatu yang disayangkan. Skuad Garuda kalah 2-3 dari tuan rumah Arab Saudi dinihari tadi.
“Kita sebetulnya punya kesempatan menang, tapi akhirnya kalah karena banyak membuat kesalahan sendiri,” ujar Bung Kus kepad Republika, Selasa (8/10/2025).
Menurutnya, timnas Indonesia sebenarnya memulai laga dengan baik karena mampu mencetak gol lebih dulu. Rencana permainan yang disusun pelatih Patrick Kluivert juga dinilai sesuai dengan prediksi banyak pihak.
Kluivert menerapkan formasi 4-2-3-1 dengan Joey Pelupessy dan Marc Klok sebagai double pivot untuk meredam agresivitas Arab Saudi. Di lini depan, pelatih asal Belanda itu menurunkan pemain-pemain cepat seperti Miliano Jonathan di sisi kanan dan Beckham Putra di sisi kiri untuk membongkar pertahanan lawan.
Namun, Bung Kus menilai strategi tersebut tidak berjalan efektif. Duet gelandang bertahan Indonesia kerap kalah dalam duel dan belum menunjukkan kekompakan yang diharapkan.
Akibatnya, Arab Saudi leluasa mengontrol lini tengah dan mendominasi permainan, terutama pada babak pertama. Lemahnya penguasaan di area tengah membuat keseimbangan permainan Garuda menjadi timpang.
Kesalahan demi kesalahan pun muncul dan dimanfaatkan lawan. Karena kalah di lini tengah, alur serangan Indonesia menjadi mudah terbaca. Bola lebih sering diarahkan ke sisi sayap, tetapi mudah diantisipasi oleh pemain-pemain Arab Saudi.
“Kluivert sepertinya kurang cepat merespons situasi di lapangan,” ujar Bung Kus.
“Terlihat dari monoton dan minimnya kreativitas permainan saat kita mencoba bermain lebih keluar setelah ketinggalan 1–2," katanya melanjutkan.
Ia juga menilai pergantian pemain seharusnya dilakukan lebih cepat. Keterlambatan melakukan perubahan membuat Indonesia kebobolan lagi di awal babak kedua. Setelah masuknya Ole Romeny dan Thom Haye, barulah keseimbangan permainan kembali terlihat. Indonesia mulai mampu merebut kendali lini tengah, dan serangan menjadi lebih terarah.
Sayangnya, waktu tersisa tidak cukup untuk mengejar ketertinggalan. Beberapa peluang yang tercipta pun gagal dikonversi menjadi gol tambahan.
Bung Kus menegaskan, kekalahan ini harus menjadi bahan evaluasi bagi tim pelatih agar tidak terulang pada laga berikutnya.“Melawan Irak nanti, pelatih harus lebih jeli dalam menentukan susunan pemain dan cepat merespons situasi di lapangan saat game plan tidak berjalan dengan baik,” katanya menutup analisis