REPUBLIKA.CO.ID, NAPOLI – Aksi unjuk rasa besar-besaran terjadi di sejumlah kota di Eropa menyusul penyergapan kapal-kapal Armada Global Sumud di perairan Gaza oleh pasukan IDF. Di Italia, pemogokan massal mulai dilakukan.
Protes bermunculan di sejumlah kota di Italia setelah laporan bahwa kapal armada tersebut dicegat oleh personel militer IDF. Di kota Napoli selatan, para pengunjuk rasa masuk ke stasiun kereta api utama dan menghentikan lalu lintas kereta api.
Sementara polisi mengepung stasiun kereta api Termini di Roma setelah para pengunjuk rasa berkumpul di dekat pintu masuk. Selain Roma dan Napoli, aksi unjuk rasa di Italia juga terjadi di Genoa, Milan, Turin, Florence, Pisa, Livorno, Pistoia, Siena, dan La Spezia.
Serikat pekerja Italia menyerukan pemogokan untuk memprotes perlakuan terhadap armada tersebut.
“Agresi terhadap kapal sipil yang membawa warga negara Italia adalah masalah yang sangat serius,” kata serikat pekerja CGIL, menyebut pemogokan tersebut merupakan tindakan yang menurut serikat pekerja kecil lainnya akan mereka ikuti.

Pengumuman ini muncul setelah pemogokan umum sebelumnya untuk mendukung Gaza dan GSF yang diserukan oleh kelompok akar rumput Unione Sindacale di Base (USB) pada 22 September.
Di kota Genoa di barat laut, USB mengumumkan bahwa mereka bermaksud memblokir pelabuhan dan meminta semua pengunjuk rasa untuk berkumpul pada pukul 22.00 di salah satu pintu masuk utama.
Aljazira juga melaporkan bahwa para demonstran menutup stasiun kereta api pusat di ibu kota Jerman, Berlin, sebagai protes terhadap serangan terhadap kapal armada tersebut. Protes telah pecah di beberapa kota besar di dunia termasuk Athena, Roma, Istanbul dan Tunis. Selain itu, aksi unjuk rasa juga terjadi Paris, Barcelona, Brussels.
Di Irlandia, kemarahan mencuat selepas senator Sinn Fein Chris Andrews ditahan pasukan Israel saat berada di kapal Global Sumud Flotilla di perairan internasional, kata partai politik Irlandia Sinn Fein.
Mereka meminta pemerintah Irlandia untuk “bertindak sekarang” dan “menuntut pembebasan Senator Chris Andrews dan semua warga negara Irlandia dengan segera dan aman”.
"Armada tersebut adalah misi kemanusiaan damai yang membawa makanan dan bantuan ke Gaza. Intersepsi dengan kekerasan ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional," tambahnya.
Ada total 22 warga Irlandia di kapal yang membawa bantuan menuju Gaza, kata koordinator Global Sumud Flotilla. Presiden Irlandia Michael D Higgins dilaporkan mengatakan hukum internasional telah dilanggar oleh Israel sehubungan dengan intersepsi kapal tersebut.
“Dalam beberapa minggu terakhir terdapat konsensus di antara anggota PBB bahwa Negara Palestina harus diakui sebagai landasan penting bagi perdamaian di kawasan,” katanya, menurut stasiun televisi Irlandia RTE.
“Kita mungkin bertanya di mana komitmen ini sekarang jika armada yang melibatkan lebih dari 40 kapal dan lebih dari 500 orang dari komunitas internasional yang berupaya membawa bantuan kemanusiaan – air, obat-obatan dan makanan kepada mereka yang sangat membutuhkan – dihalangi untuk mencapai tujuan kemanusiaan tersebut,” tambahnya.