Kamis 02 Oct 2025 04:47 WIB

20 Kapal Perang Israel Serbu Global Sumud Flotilla

Penangkapan dilakukan terhadap sejumlah awak kapal.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Fitriyan Zamzami
Aktivis di armada kapal yang berlayar menuju Gaza mengatakan angkatan laut Israel telah mulai mencegat kapal mereka saat mereka mendekati wilayah Palestina  , Rabu, 1 Oktober 2025.
Foto: Global Sumud Flottila via AP
Aktivis di armada kapal yang berlayar menuju Gaza mengatakan angkatan laut Israel telah mulai mencegat kapal mereka saat mereka mendekati wilayah Palestina , Rabu, 1 Oktober 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, TUNISIA — Sebanyak 20 kapal perang penjajah Zionis Israel menyerang armada kemanusian Global Sumud Flotilla di perairan internasional menuju Gaza pada Kamis (2/10/2025) dini hari. Pasukan Zionis Israel menaiki kapal-kapal kemanusian tersebut dan diyakini melakukan penangkapan terhadap para relawan dan aktivis kemanusian yang membawa logistik serta obat-obatan untuk masyarakat di Gaza itu. 

Laporan resmi dari saluran komunikasi Global Sumud Flotilla, Kamis (2/10/2025) menyampaikan masih berusaha memastikan siapa-siapa yang disandera oleh tentara penjajah dari penyerangan itu. Menurut pihak Israel, enam kapal telah dicegat sejauh ini.

Global Sumud Flotilla menyampaikan, sejak Rabu (1/10/2025) malam, 41 rombongan kapal-kapal kemanusian itu sudah berada di zona merah pertama dalam misi pelayaran ke Gaza tersebut.  Wilayah zona merah itu, persisnya berada di 100 nautical miles (Nm) arah barat-barat daya bibir pantai Gaza. Global Sumud Flotilla menandai zona merah pertama itu dengan kode R3. Di titik R3 tersebut, kapal-kapal Global Sumud Flotilla sudah melaporkan tentang adanya sekitar 20 kapal perang Zionis Israel di jarak sekitar tiga mil di depan rombongan.

Kapal-kapal kemanusian itu memutuskan untuk tetap maju berlayar. Pada Kamis (2/10/2025) dini hari, kapal-kapal Global Sumud Flotilla mulai mengalami pembajakan saluran komunikasi radio. Dari pantauan pelayaran yang disiarkan langsung oleh Global Sumud Flotilla terlihat satu per satu saluran CCTV pada kapal terputus. Dan saluran radio komunikasi antar kapal pun terputus-putus karena disabotase. Dan selanjutnya dikabarkan kapal-kapal tentara laut Zionis Israel mulai melakukan pengepungan terhadap sejumlah armada-armada kemanusian tersebut.

Setelah pengepungan, Global Sumud Flotilla melalui saluran komunikasi para partisipan mengabarkan tujuh kapal kemanusian yang diserang. Paling utama adalah Kapal Alma, dan Kapal Sirius. Selanjutnya Kapal Fair Lady, Kapal Huga, Kapal Grande Blue, Kapal Estrella Y Manuel, Kapal Hio, dan Kapal Free Willy.

Aktivis Global Sumud Flotilla Thiago Avila berkomunikasi dengan militer Israel sebelum kapal-kapal diserang pada Rabu (1/10/2025) malam.

Di aplikasi pengawasan pelayaran Magic Mapim Global Sumud Flotilla, pun mengabarkan Kapal Adara, Kapal Yulara, dan Kapal Mango yang selanjutnya diserang. Sampai Kamis (2/10/2025) pukul 03:00 dini hari Magic Mapim mengabarkan total 11 kapal yang diserang, dan delapan kapal di antaranya dalam status darurat. 

“Sebelum tentara pendudukan (Zionis Israel) menaiki kapal-kapal tersebut secara ilegal, tampaknya kapal-kapal laut tentara pendudukan sengaja merusak komunikasi armada-armada Global Sumud Flotilla,” begitu pernyataan resmi Global Sumud Flotilla yang diterima, Kamis (2/10/2025) dini hari.

Global Sumud Flotilla juga mengabarkan, sebelum para tentara Zionis Israel menaiki Kapal Alma, Kapal Sirius, dan Kapal Adara sempat ada kontak radio dengan para relawan dan aktivis yang berada dalam armada-armada kemanusian itu. Salah-satu pemimpin pelayaran, Thiago Avila dikabarkan melakukan negosiasi agar kapal-kapal serang Zionis Israel membiarkan armada-armada kemanusian Global Sumud Flotilla berlayar ke Gaza.

Rekaman salah satu kapal angkatan laut Israel mencegat Global Sumud Flotilla, Rabu (1/10/2025) malam.
 

Namun komunikasi tersebut buntu. Dan tentara Israel, pun menyerang dengan menaiki kapal-kapal kemanusian tersebut. “Tentara pendudukan Israel berusaha tetap mengintimidasi melalui radio dengan mengancam akan menghentikan paksa pelayaran dan menyita kapal-kapal kami jika tetap terus menuju ke Gaza,” begitu dalam pernyataan Global Sumud Flotilla. 

Pasukan penjajahan juga dilaporkan menggunakan sejumlah cara kekerasan untuk mengadang Global Sumud Flotilla di perairan menuju Gaza. Penabrakan dan penembakan meriam air di antara serangan-serangan itu. Penyelenggara Global Sumud Flotilla mengatakan angkatan laut Israel telah menggunakan “agresi aktif” terhadap kapal-kapal yang berlayar menuju Gaza, termasuk menabrak salah satu kapal.

Dalam sebuah pernyataan di X, kelompok tersebut mengatakan kapal Florida “sengaja ditabrak di laut”, sementara kapal lain, termasuk Yulara dan Meteque, menjadi sasaran meriam air.

Armada tersebut menggambarkan insiden tersebut sebagai “serangan ilegal” yang dilakukan di perairan internasional. Konvoi tersebut, yang membawa aktivis internasional dan bantuan kemanusiaan, berlayar untuk menantang blokade Israel di Gaza, yang menurut Mahkamah Internasional melanggar hukum.

Rekaman penangkapan aktivis Global Sumud Flotilla Greta Thunberg oleh pasukan IDF di perairan Gaza, Rabu (1/10/2025).

Laporan menunjukkan diperkirakan akan terjadi lebih banyak intersepsi. Tentara Israel telah menaiki kapal tersebut dan menahan banyak aktivis di dalamnya. Mereka yang ditahan biasanya harus melalui proses hukum, namun Israel saat ini hampir mengalami penutupan total karena libur Yom Kippur. Hal ini berarti pengadilan dan penjara tidak berfungsi, sehingga menimbulkan ketidakpastian bagi para aktivis jika mereka ditahan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement