Rabu 24 Sep 2025 13:40 WIB

Puan Maharani Minta Evaluasi Total Program Makan Bergizi Gratis Usai Kasus Keracunan

Puan sebut fokus utama adalah perbaikan, bukan saling menyalahkan.

Siswa korban keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) menjalani perawatan medis di Posko Penanganan di Kantor Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (23/9/2025). Berdasarkan data dari posko penanganan hingga Selasa (23/9) pukul 07.00 WIB sebanyak 352 siswa dan orang tua mengalami keracunan yang diduga akibat menyantap hidangan makan bergizi gratis pada (22/9).
Foto: ANTARA FOTO/Abdan Syakura
Siswa korban keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) menjalani perawatan medis di Posko Penanganan di Kantor Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (23/9/2025). Berdasarkan data dari posko penanganan hingga Selasa (23/9) pukul 07.00 WIB sebanyak 352 siswa dan orang tua mengalami keracunan yang diduga akibat menyantap hidangan makan bergizi gratis pada (22/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani memastikan adanya evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) setelah beredar kasus keracunan massal di berbagai daerah. Ia memastikan akan mengawal program prioritas Pemerintah tersebut agar bermanfaat, alih-alih jadi bencana. 

“Dalam fungsi pengawasannya nanti tentu saja kami akan melakukan pengawasan di tempat-tempat yang mana ada masalah. Misalnya di dapur-dapur MBG atau di sekolah penerima, sehingga bisa terlihat sebenarnya masalahnya ada di mana,” kata Puan dalam keterangannya, dikutip Rabu (24/9/2025).

Baca Juga

Puan menyampaikan, evaluasi yang dilakukan harus bersifat total, mencakup semua rantai penyediaan makanan. Hal itu mencakup standar dapur produksi, proses distribusi, hingga mekanisme pengawasan di sekolah penerima. Dengan demikian, akar persoalan bisa ditemukan secara jelas dan perbaikan dapat dilakukan secara menyeluruh. 

“Evaluasinya itu harus dilakukan secara total. Jadi jangan saling menyalahkan, tapi kita evaluasi bersama sehingga jangan terulang kembali,” terangnya. 

Puan menegaskan, program MBG merupakan salah satu kebijakan strategis Pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi anak bangsa. Oleh karena itu, keberhasilan program tersebut sangat penting dan harus dijaga melalui pengawasan yang ketat serta komitmen dari seluruh pihak yang terlibat.

“Fokus kita adalah memperbaiki, bukan mencari kambing hitam,” ujar Politisi PDIP tersebut. 

“Keamanan dan kualitas gizi harus menjadi prioritas. Program ini adalah investasi bagi generasi masa depan, jangan sampai tercederai oleh kelalaian teknis,” tambahnya. 

Diketahui sebelumnya, kasus keracunan akibat MBG telah terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Bahkan korban keracunan diperkirakan telah mencapai ribuan orang sejak program itu diluncurkan pada Januari 2025 lalu. 

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya keracunan akibat program MBG. Ia menilai, insiden itu bukanlah sesuatu yang disengaja. “Atas nama pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional, kami memohon maaf karena terjadi beberapa kali kasus di sejumlah daerah. Itu bukan sesuatu yang diharapkan, apalagi disengaja,” kata dia, akhir pekan lalu.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement