Senin 02 Jun 2025 11:30 WIB

100 Hari Kerja, Gubernur Kalteng: Kami tak Ingin Ada Kecemburuan Sosial

Agustiar mengajak masyarakat aktif mengawal jalannya pembangunan di Kalteng.

Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng mencapai kinerja positif pada 100 hari kerja. Sejumlah program kerja bahkan angka pencapainnya di atas 100 persen.
Foto: Pemprov Kalteng
Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng mencapai kinerja positif pada 100 hari kerja. Sejumlah program kerja bahkan angka pencapainnya di atas 100 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA – Kinerja Gubernur Kalimantan Tengah H Agustiar Sabran bersama Wakil Gubernur H Edy Pratowo dalam 100 hari kerja masa kepemimpinannya menuai hasil signifikan. Dari beberapa program angka pencapaian ada yang sudah di atas 100 persen.

Pemaparan pencapaian program 100 hari kerja disampaikan Gubernur dan Wakil Gubernur dalam jumpa pers di Istana Isen Mulang Palangka Raya, Senin (2/6/2025).

Meski menuai hasil positif namun tak lupa, Agustiar mengajak seluruh elemen masyarakat bergotong-royong dan aktif mengawal jalannya pembangunan di Kalimantan Tengah. Sebab, menurutnya program 100 hari kerja bukanlah tujuan akhir, melainkan langkah awal dari periode kepemimpinan yang akan berlangsung selama 4 tahun 8 bulan ke depan.

Gubernur juga menekankan pentingnya partisipasi mahasiswa, masyarakat, dan DPR dalam mengawal serta mengingatkan jalannya program, demi pemerataan pembangunan hingga ke pelosok.

“Kami tidak ingin ada kecemburuan sosial. Anak-anak di pedalaman harus bisa sekolah, kuliah, dan berobat seperti mereka yang tinggal di kota,” ujar Gubernur.

Ia mengungkapkan, pembangunan di Kalimantan Tengah akan dilakukan secara merata dan berkeadilan melalui skema anggaran yang terstruktur. Yakni Rp 250 juta-Rp 500 juta per desa serta Rp 150 miliar-Rp 175 miliar per kabupaten / kota. Dana tersebut disalurkan dalam bentuk program pembangunan, bukan dalam bentuk tunai.

“Saya bukan gubernur dari partai tertentu, agama tertentu, atau suku tertentu. Saya adalah gubernur untuk seluruh masyarakat Kalimantan Tengah,” tegasnya.

photo
(Pemprov Kalteng)

Guna merealisasikan semua program pembangunan tersebut. Ia mengajak semua pihak termasuk media untuk bersama-sama mengawal dan menyukseskan program-program menuju Indonesia Emas 2045.“Kalimantan Tengah adalah masa depan Indonesia.’’

Program kerja

Dalam acara ini diputar video pencapaian program selama 100 hari pertama masa kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur. Antara lain program makan bergizi gratis untuk siswa, pembentukan koperasi merah putih di seluruh desa dan kelurahan, pencetakan ribuan hektar sawah baru.

Lalu berfungsinya infrastruktur strategis seperti jalan Palangka Raya–Kuala Kurun yang secara signifikan memangkas waktu tempuh, serta perluasan akses listrik dan internet untuk menjangkau daerah-daerah terpencil.

Di sektor pendidikan dan kesehatan, Pemprov Kalteng menggulirkan program kuliah gratis bagi ribuan mahasiswa dan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat. Sementara di bidang sosial dan ekonomi tersedia subsidi ikan, paket sembako murah, serta pendataan bantuan untuk pelaku usaha perikanan.

Penataan birokrasi turut menjadi perhatian dengan efisiensi anggaran mencapai 162,71 persen dari target, pelantikan pejabat, serta penyerahan SK PPPK yang sesuai dengan jadwal. Dalam hal penanggulangan bencana, seluruh kejadian kebakaran hutan dan banjir telah tertangani dengan baik, didukung teknologi deteksi dini serta keberadaan pos-pos lapangan.

Rata-rata capaian program mencapai 116,17 persen, mencerminkan keberhasilan kerja nyata dan komitmen Pemprov Kalteng dalam membangun kesejahteraan masyarakat.

Wakil Gubernur menambahkan, pencapaian ini adalah pondasi awal dalam mewujudkan visi dan misi Kalteng Berkah 2025–2030.

Sejak awal menjabat, Gubernur menekankan pentingnya target nyata dalam tiga bulan pertama. Wagub juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten / kota, termasuk dalam penguatan desa melalui anggaran pembangunan.

Pemerintah daerah memberikan respons positif terhadap program ini sebagai wujud komitmen membangun wilayah dari pinggiran secara berkelanjutan.

Pengelolaan sumber daya alam menjadi prioritas strategis guna memastikan manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat Kalimantan Tengah.

Sejumlah proyek prioritas, seperti pendalaman alur Kapuas–Murung dan pembangunan Bendungan Muara Juloi, telah dirancang untuk mendukung percepatan pembangunan daerah.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Kalteng membuka ruang kolaborasi melalui skema kerja sama business-to-business (B-to-B) sebagai alternatif pembiayaan pembangunan yang lebih partisipatif dan berkelanjutan.

Wagub juga menekankan, Gubernur sangat terbuka terhadap kritik sebagai bagian dari proses perbaikan dan penguatan kinerja. “Kritik itu adalah vitamin untuk terus berbuat lebih baik bagi masyarakat Kalimantan Tengah,” ungkap Wakil Gubernur.

Tampak hadir Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Tengah Aisyah Thisia Agustiar Sabran, Istri Wakil Gubernur Nunu Andriani Edy Pratowo, Plt. Sekda Leonard S. Ampung, Seluruh Ketua Komisi DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, Kepala OPD Terkait, serta Perwakilan Mahasiswa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement