Selasa 19 Aug 2025 13:25 WIB

Kebakaran Sumur Minyak di Blora yang Tewaskan 3 Orang Belum Bisa Dipadamkan, Ini Kendalanya

BPBD bersama para otoritas terkait masih berusaha melokalisasi kobaran api.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Mas Alamil Huda
Anggota Badan Penanggalungan Bencana Daerah (BPBD) Blora menunjukkan lokasi kebakaran sumur minyak rakyat di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin (18/8/2025). Kebakaran yang bersumber dari sumur minyak rakyat tersebut sudah berlangsung sejak Ahad (17/8/2025) dan mengakibatkan tiga orang dinyatakan meninggal dunia serta 50 kepala keluarga dievakuasi untuk meninggalkan lokasi kejadian.
Foto: ANTARA FOTO/Azi
Anggota Badan Penanggalungan Bencana Daerah (BPBD) Blora menunjukkan lokasi kebakaran sumur minyak rakyat di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin (18/8/2025). Kebakaran yang bersumber dari sumur minyak rakyat tersebut sudah berlangsung sejak Ahad (17/8/2025) dan mengakibatkan tiga orang dinyatakan meninggal dunia serta 50 kepala keluarga dievakuasi untuk meninggalkan lokasi kejadian.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Chomsul, mengungkapkan, kebakaran sumur minyak rakyat di Dusun Gendono, Desa Gandu, Bogorejo, Kabupaten Blora, belum dapat dipadamkan hingga Selasa (19/8/2025) siang. Dia menyebut, salah satu kendala dalam upaya pemadaman adalah belum diketahuinya sumber semburan api.

Chomsul menerangkan, sumur minyak rakyat yang terbakar di Dusun Gendono merupakan sumur tradisional dan berbentuk cenderung lebar dengan kedalaman diperkirakan mencapai 180 meter. "Titik sumber apinya itu tidak diketahui. Berbeda dengan sumur bor yang titiknya kan mudah, sehingga mudah diketahui sumber apinya kemudian ditutup," ucapnya.

Baca Juga

"Nah yang (di Dusun Gendono) ini tidak; ia sumur tradisional, cenderung lebar, sehingga untuk menutup sumber apinya itu belum bisa. Apalagi di situ apinya besar," tambah Chomsul

Dia menjelaskan, saat ini BPBD bersama para otoritas terkait masih berusaha melokalisasi kobaran api agar tidak menyebar. Caranya dengan membangun tanggul-tanggul di sekitar sumur. "Sampai saat ini belum padam, tapi apinya tidak menyebar," ujar Chomsul.

Namun guna mengantisipasi hal tak terduga, warga yang tinggal di sekitar sumur minyak Dusun Gendono telah dievakuasi. "Total yang diungsikan itu ada 303 KK, 760 jiwa. Itu tersebar di tiga lokasi," ucap Chomsul.

Dia menambahkan, di antara mereka yang dievakuasi, ada yang memilih tinggal di rumah kerabatnya. Namun ada pula yang tinggal di tempat penampungan yang disediakan BPBD. "Untuk kebutuhan mereka, untuk pemenuhan logistik makanan, sudah ada dukungan dari BPBD. Dari Dinsos juga sudah membuat dapur umum," katanya.

Sumur ilegal

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, Agus Sugiharto, mengungkapkan, sumur minyak rakyat yang terbakar di Dusun Gendono, Desa Gandu, Bogorejo, Kabupaten Blora, pada Ahad (17/8/2025), berstatus ilegal. "Iya betul, karena memang tidak ada dari SKK Jabanusa maupun Pertamina mengenai pemberian izin pengeboran sumur di wilayah Blora, sumur migas ini khususnya," ungkap Agus ketika dikonfirmasi apakah sumur minyak rakyat yang terbakar di Dusun Gendono berstatus ilegal, Senin (18/8/2025).

Agus menambahkan, berdasarkan informasi yang diperolehnya, sumur minyak yang terbakar di Dusun Gendono merupakan hasil pengeboran baru. Kedalamannya diperkirakan antara 120-150 meter. "Kalau dilihat dari kedalamannya, (pengeborannya) mungkin 2025 ini. Tapi kapannya kami belum tahu karena kami belum investigasi," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement