REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mahasiswa Universitas Nusa Mandiri (UNM), yang dikenal sebagai Kampus Digital Bisnis, kembali mengukir prestasi di kancah nasional. Kali ini mahasiswa yang tergabung dalam tim dari Program Studi Bisnis Digital lolos dalam Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2025, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek RI).
Melalui gagasan inovatif berjudul Dhiarisie Nutrifed: Solusi Pakan Hewan Peliharaan Berkualitas dengan Fokus pada Keberlanjutan dan Hilirisasi Produk, tim mahasiswa UNM menunjukkan kepedulian dan kepiawaian dalam mengembangkan ide bisnis berbasis budidaya berkelanjutan. Inisiatif ini berfokus pada produksi pakan hewan peliharaan yang ramah lingkungan, serta berorientasi pada proses hilirisasi yang bernilai tambah.
Tim hibah ini terdiri dari Muhammad Raflie Prasetyo sebagai ketua tim, bersama dua rekannya Muhammad Naufal Dhiya Pahlevi dan Muhamad Helmi Iskandar. Ketiganya merupakan mahasiswa aktif Program Studi Bisnis Digital UNM yang memiliki semangat tinggi dalam bidang kewirausahaan dan inovasi.
Menurut Raflie, keberhasilan tim dalam P2MW merupakan buah dari kerja keras dan kolaborasi yang intensif dengan dosen pembimbing dan pendamping. “Keikutsertaan dalam program ini menjadi pengalaman yang luar biasa bagi kami. Selain menambah wawasan kewirausahaan, kami juga termotivasi untuk benar-benar mewujudkan ide usaha ini menjadi bisnis riil yang berdampak,” ujarnya dalam keterangan rilis yang diterima, Ahad (27/7/2025).
Capaian ini turut didukung oleh pendampingan aktif dari dosen UNM yang senantiasa memotivasi dan mengarahkan tim sejak awal penyusunan proposal hingga tahap seleksi nasional. Berkat dukungan tersebut, tim “Dhiarisie Nutrifed” akan melanjutkan ke tahapan pembinaan intensif oleh Kemendikbudristek dan berkesempatan mengembangkan bisnisnya lebih jauh.
Sementara itu, Kaprodi Bisnis Digital UNM, Lia Mazia mengatakan pencapaian ini juga mencerminkan komitmen UNM dalam mendorong mahasiswa untuk berkembang secara holistik tidak hanya unggul dalam aspek akademik, tetapi juga tangguh secara praktik dan mental kewirausahaan.
“Hal ini sejalan dengan implementasi program unggulan Internship Experience Program (IEP) atau dikenal dengan skema 3+1, di mana mahasiswa UNM menjalani tiga tahun kuliah di kampus dan satu tahun magang profesional di perusahaan ternama, baik nasional maupun multinasional,” katanya.
Dengan kombinasi antara pembelajaran akademik, praktik wirausaha, serta dukungan penuh dari dosen dan institusi, UNM terus membuktikan diri sebagai kampus yang mampu mencetak generasi muda yang kreatif, berdaya saing, dan siap menjawab tantangan dunia bisnis digital.