REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diplomat Arya Daru Pangayunan atau ADP (39 tahun) terekam kamera pengawas (CCTV) datang ke lantai atas atau rooftop Gedung Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) sehari sebelum ditemukan meninggal dunia, Senin (7/7/2025) malam. Ketika itu, Arya naik dengan membawa tas, tapi pergi tanpa membawanya.
Kasubdit Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan, tas korban telah ditemukan tim penyelidik sehari setelah korban ditemukan meninggal dunia atau Rabu (9/7/2025). Tas itu ditemukan di lantai 12 Gedung Kemenlu, tepatnya di samping tangga darurat.
"Yang pasti, saya enggak bisa kasi tahu secara rinci (isi tas). Yang pasti yang ditemukan ada laptop, ada pakaian, kan ada juga goodiebag itu karton tas, dia kan sebelum naik ke rooftop kan dari GI, dari pusat perbelanjaan itu," kata dia, Senin (28/7/2025).
Ia mengatakan, korban memang sempat pergi ke salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Pusat sebelum ke rooftop Kemenlu. Setelah dari pusat perbelanjaan itu, korban baru pergi ke rooftop Kemenlu, yang tujuannya belum diketahui secara pasti.
Ia menambahkan, dalam tas itu, polisi juga menemukan sejumlah obat-obatan. Namun, ia belum mau menjelaskan secara rinci jenis obat-obatan tersebut.
"Itu tidak bisa saya sampaikan secara rinci. Saya kan sudah sampaikan itu kemarin di beberapa kesempatan bahwa ada ditemukan surat rawat jalan beliau dari salah satu rumah sakit umum di Jakarta," kata dia.
Diketahui, korban ditemukan tewas di kamar indekosnya, Guest House Gondia, Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) pagi. Jasad korban pertama kali ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB setelah pihak kepolisian menerima laporan dari warga.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal di tempat kejadian perkara (TKP), korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal. Saat ditemukan, kepala korban tertutup plastik dan terikat lakban. Sementara tubuhnya tertutup selimut di atas kasur kamar nomor 105.