REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Turnamen Indonesia Pro-Am presented by Combiphar & Nomura kembali digelar untuk ketiga kalinya pada 10–12 September 2025. Event bergengsi ini berlangsung di Gunung Geulis Country Club, Bogor, dan tetap menjadi bagian dari kalender Asian Development Tour (ADT).
Turnamen ini mempertandingkan dua nomor, yakni individu dan beregu (pro-am). Total hadiah yang diperebutkan mencapai US$150.000, atau sekitar Rp2,4 miliar.
Sejak debut pada 2023, ajang ini melahirkan juara seperti Kevin C. Akbar dan Tanapat Pichaikool, sekaligus jadi wadah bertemunya pemain profesional dan amatir. Format pro-am ini memberi kesempatan amatir bertanding bersama atlet berpengalaman.
Combiphar, sebagai sponsor utama sejak awal, konsisten mendukung ADT di Indonesia. Mereka hadir dengan semangat “Championing A Healthy Tomorrow” yang digaungkan sejak 2016.
“Kami berkomitmen agar muncul juara dari dalam negeri. Itu tercapai saat Kevin Caesario Akbar menang di debut Indonesia Pro-Am 2023,” ujar Michael Wanandi, President Director Combiphar Group.
Sementara itu, sponsor lainnya, Nomura, memperkuat dukungannya sejak 2022 sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial. Komitmen mereka telah berjalan konsisten selama empat tahun terakhir.
“Kami ingin mendukung pertumbuhan golf di Indonesia. Partisipasi kami mencerminkan dedikasi untuk menyediakan platform bagi pegolf Asia,” jelas Yohei Akasaki, Managing Director Nomura Singapore Limited.
Gunung Geulis kembali menjadi tuan rumah turnamen ini dengan dua lapangan berbeda, East dan West Course. Lokasi ini sudah menjadi bagian dari ADT sejak 2016 dan dikenal dengan tantangan khasnya.
“Peserta akan merasakan atmosfer berbeda dari dua course Gunung Geulis. Ini menjadi daya tarik unik dibanding turnamen ADT lainnya,” kata Agung Budiman, President Director Gunung Geulis Country Club.
Pegolf tuan rumah seperti Peter Gunawan menganggap bermain di tanah sendiri memberi motivasi tambahan. Familiaritas dengan lapangan disebut sebagai keuntungan besar.
“Atmosfer rumah memberi semangat lebih. Saya ingin mencatat prestasi di ajang pro-am terbesar di Indonesia ini,” ujar Peter penuh antusiasme.
Bagi amatir seperti Andree Harahap, turnamen ini menjadi pengalaman tak terlupakan. Ia menjadi juara beregu di edisi 2024 bersama Galven Green dari Malaysia.
“Kemenangan tahun lalu sangat luar biasa. Saya banyak belajar dari Galven selama tiga putaran,” kata Andree, yang juga lolos cut pada debut 2023.
Kompetisi pro-am sudah lama diterapkan dalam turnamen dunia seperti New Zealand Open, AT&T Pebble Beach Pro-Am, dan Alfred Dunhill Links Championship. Format ini mempertemukan 100 pegolf profesional dan 100 amatir dalam dua putaran awal.
Setelah menyelesaikan 36 hole, hanya Top 50 (plus tie) individu dan Top 20 tim yang lolos ke final round. Hadiah nomor beregu diberikan untuk 10 tim terbaik, menjadikan event ini kombinasi kompetisi dan kolaborasi yang menantang.