REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) E Aminudin Aziz menyampaikan bahwa peringatan 200 tahun Perang Jawa yang mengenang perjuangan Pangeran Diponegoro sebagai pahlawan bangsa, mencerminkan martabat Tanah Air.
Aminudin mengemukakan, ketika pertama kali bertemu dengan Sejarawan sekaligus Penulis berkebangsaan Inggris yang salah satu karyanya fokus pada Babad Diponegoro, Peter Carey, salah satu esensi perang tersebut adalah semangat Diponegoro agar Indonesia mendapatkan penghormatan dari negara lain.
"Peter menyatakan bahwa dari sudut pandang Pangeran Diponegoro, esensi perang itu dapat dirangkum dalam satu kalimat pendek 'I want respect!' (Saya ingin dihormati)," katanya di Jakarta, Ahad.
Aminudin mengemukakan, kalimat tersebut dapat menggugah kesadaran masyarakat yang berkelindan dengan semangat transformasi Perpusnas.
"Sejak awal tahun 2025 ini, saya kibarkan sebuah visi baru, visi perubahan yang diharapkan menjadi doktrin baru perjuangan pengabdian insan-insan perpustakaan. Visi itu adalah Perpustakaan Hadir Demi Martabat Bangsa," ujar dia.
Ia menegaskan, kobaran semangat dan cita-cita Sang Pangeran untuk meraih keluhuran martabat bangsa adalah roh yang senantiasa hidup dalam raga bangsa Indonesia, bahkan jauh sebelumnya dan akan terus abadi menyala.
"Kita semua yakin dan percaya bahwa derajat kemartabatan dan harga diri bangsa sangat ditentukan oleh keluasan dan kekuatan penguasaan ilmu pengetahuan, yang secara hakikat mencerminkan tingkat kecakapan literasi warga bangsa itu," paparnya.
Terkait dengan kemajuan literasi bangsa, menurutnya, peringatan 200 tahun perjuangan Diponegoro termasuk salah satu program Perpusnas dalam kerangka besar pemajuan naskah Nusantara sebagai ingatan kolektif bangsa.
Di tengah kebijakan efisiensi, ia menegaskan Perpusnas tetap berkomitmen untuk menyajikan hal terbaik yang menjadi hak warga masyarakat untuk mengetahuinya, utamanya melalui gerakan pengarusutamaan warisan dokumenter Nusantara.
"Salah satu upaya pengarus-utamaan itu dilakukan melalui penerbitan buku bacaan anak dalam bentuk buku cerita bergambar dan komik berbasis kisah Babad Diponegoro. Insha Allah buku anak ini akan bisa dinikmati masyarakat luas pada tahun ini juga," tuturnya.
Perpusnas menyelenggarakan serangkaian program bertajuk MARTABAT untuk memperingati 200 tahun perang Jawa yang berlangsung mulai 20 Juli hingga 20 Agustus 2025 untuk memperingati dua abad perang Jawa tersebut.
MARTABAT diambil untuk menonjolkan hakikat harga diri bangsa pada setiap insan, mengandung nilai-nilai hakiki yang menggerakkan gelora perjuangan Pangeran Diponegoro tatkala ia melihat ketidakadilan kolonial, korupsi, dan kesewenang-wenangan yang menggerus hak-hak dasar rakyat Indonesia di masa penjajahan.