Jumat 26 Sep 2025 21:44 WIB

Ubah Instrumen, Perpusnas Ingin Perilaku Membaca Masyarakat Datanya Sahih

Artinya capaian IPLM dan TKM jadi salah satu ukuran keberhasilan pemda membangun SDM.

Kepala Perpusnas RI E Aminudin Aziz saat membuka secara resmi kegiatan Sosialisasi Kajian Perpustakaan Indonesia Tahun 2025 secara daring di Jakarta, Jumat (26/9/2025).
Foto: Republika
Kepala Perpusnas RI E Aminudin Aziz saat membuka secara resmi kegiatan Sosialisasi Kajian Perpustakaan Indonesia Tahun 2025 secara daring di Jakarta, Jumat (26/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI terus memperkuat kualitas data Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Kegemaran Membaca (TKM) dengan melakukan perubahan instrumen. Perubahan instrumen tersebut bertujuan untuk menghasilkan data yang valid dan sahih.

Langkah itu juga menjamin reliabilitas dan keandalan dari instrumen, serta meningkatkan kepraktisan agar mudah digunakan oleh para asesor maupun responden. Kepala Perpusnas, E Aminudin Aziz menjelaskan, instrumen penilaian yang baru mengukur kinerja pemerintah daerah (pemda) sesuai kewenangan masing-masing, sehingga penilaian lebih tepat sasaran dan fokus pada lingkup tugasnya.

Baca Juga

Selain itu, instrumen baru akan menekankan hasil nyata dalam meningkatkan budaya baca. "Jika sebelumnya lebih menekankan aspek kepatuhan administratif, seperti luas bangunan atau jumlah koleksi, kini nilai lebih besar akan diberikan pada kinerja, aktivitas nyata dalam meningkatkan budaya baca," ucap Aminudin saat membuka secara resmi kegiatan Sosialisasi Kajian Perpustakaan Indonesia Tahun 2025 secara daring di Jakarta, Jumat (26/9/2025).

Menurut dia, pada dimensi TKM, instrumen terbaru akan mengukur perilaku membaca masyarakat secara lebih komprehensif, mulai dari tahap pramembaca, aktivitas saat membaca, hingga pascamembaca. Dia berharap agar penanggung jawab data dari seluruh dinas perpustakaan seluruh provinsi dan kabupaten/kota mengisi data IPLM dan TKM dengan benar dan apa adanya.

"Pada bulan Oktober semua akan memulai memasukkan data, berikan data apa adanya, sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Sehingga nanti kami bisa lebih mudah untuk memberikan perlakuan dan saran yang perlu disampaikan kepada pemerintah daerah tingkat provinsi kabupaten maupun kota," ucap Aminudin.

Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas, Nurhadisaputra menyampaikan, IPLM dan TKM memiliki peran strategis. Kedua instrumen itu bukan hanya alat ukur tingkat literasi masyarakat, tetapi juga merupakan Indikator Kinerja Kunci (IKK) bagi pemerintah daerah. 

"Artinya capaian IPLM dan TKM menjadi salah satu ukuran keberhasilan pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota dalam membangun kualitas sumber daya manusia berbasis literasi,” jelas Nurhadisaputra.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement