Senin 30 Jun 2025 22:24 WIB

Tim Putri Kyoto Seika dan Tim Putra Yongsan High School Juarai NBA Rising Stars Invitational Pertama

Wakil Indonesia terhenti di babak grup.

Tim putri Kyoto Seika Gakuen Senior High School (Jepang) dan tim putra Yongsan High School (Korea Selatan) meraih gelar juara di ajang perdana NBA Rising Stars Invitational di Singapura setelah menang pada partai final, Ahad (29/6/2025).
Foto: dok NBA Indonesia
Tim putri Kyoto Seika Gakuen Senior High School (Jepang) dan tim putra Yongsan High School (Korea Selatan) meraih gelar juara di ajang perdana NBA Rising Stars Invitational di Singapura setelah menang pada partai final, Ahad (29/6/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Tim putri Kyoto Seika Gakuen Senior High School (Jepang) dan tim putra Yongsan High School (Korea Selatan) tampil dominan dan berhasil menyapu bersih kompetisi untuk meraih gelar juara di ajang perdana NBA Rising Stars Invitational yang diselenggarakan di Kallang Tennis Hub pada Ahad, 29 Juni 2025.

Di final putri, Kyoto Seika Gakuen Senior High School mengalahkan Onyang Girls' High School (Korea Selatan) 109-40. Sementara di final putra, Yongsan High School menaklukkan Tsinghua University High School (China) 97-48.

Baca Juga

Pada pertandingan final putri, penampilan dominan di kedua sisi lapangan membuat Kyoto Seika Gakuen Senior High School meraih kemenangan telak dan merebut gelar juara dengan gaya yang memukau. Kedua tim memulai pertandingan dengan semangat tinggi dan saling bertukar poin.

Namun tim Jepang akhirnya terbukti lebih andal dalam melancarkan serangan dan menggalang pertahanan sehingga berhasil unggul dengan skor 27-11 di akhir kuarter pertama dan tidak dapat dikejar lagi.

Pertahanan ketat mereka terbukti efektif karena tim Korea Selatan kesulitan untuk melakukan tembakan yang jelas ke ring. Banyak upaya yang terlihat tergesa-gesa yang membuat mereka hanya berhasil mencetak 20,3 persen dari percobaan field goal.

Sementara itu, tim Jepang mempertahankan momentum sepanjang pertandingan, melancarkan serangan cepat yang dipimpin oleh MVP Hikari Yoshida. Mereka dengan mudah menembus pertahanan Korea dengan tingkat konversi field goal hingga 50 persen. Mereka juga memanfaatkan free throw dengan baik, mencetak 11 dari 18 percobaan.

Pertandingan final putra juga berlangsung satu arah dengan Yongsan High School yang tampil perkasa melawan Tsinghua University High School. Didukung oleh MVP putra Kim Min-gi, kapten Daniel Edi, dan forward Kim Tae-in yang mencetak kombinasi 60 poin, tim Korea meraih kemenangan dengan skor 97-48 berkat ketajaman tembakan dan rotasi defense prima.

Wakil China terpuruk karena miskomunikasi dan penguasaan bola yang buruk. Mereka kesulitan menembus pola defensif 3-2 dan 2-1-2 yang diterapkan lawannya sepanjang laga. Upaya memaksimalkan keunggulan di posisi bigman tak berhasil karena para pemain Yongsan High School dengan sigap memotong bola. Mereka memanfaatkan kesalahan-kesalahan lawan untuk mengamankan kemenangan di hadapan 1.100 penonton.

Penonton yang memadati venue pada Ahad juga dimeriahkan kehadiran sejumlah bintang, termasuk NBA All-Star Domantas Sabonis, legend WNBA Lauren Jackson, pemain NBA aktif Ryan Dunn dan Oso Ighodaro, serta bintang B.LEAGUE Keisei Tominaga.

Pada kesempatan ini, Domantas Sabonis mengatakan,"Bagi para atlet muda, ini tentang membawa permainan mereka ke level berikutnya. Kalian bisa lihat para atlet sekarang membawa kemampuan mereka jauh melampaui apa yang pernah ada dulu, melakukan hal-hal yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Saya selalu bersemangat melihat apa yang bisa dilakukan anak-anak belakangan ini. Kemarin saya menonton pertandingan, dan anak-anak ini melakukan hal-hal yang bahkan dulu tidak pernah kami bayangkan, jadi sangat menyenangkan melihat bagaimana permainan ini terus berkembang," kata dia.

NBA Rising Stars Invitational yang berlangsung 25-29 Juni merupakan turnamen sekolah menengah atas regional pertama dari liga tersebut, dan edisi perdana ini menampilkan tim putra dan putri dari 11 negara di kawasan Asia-Pasifik.

Indonesia juga mengirimkan dua wakil, yakni SMA Jubilee Jakarta (putra) dan SMAK BPK Penabur Cirebon (putri). Tim putra Jubilee dibungkam Tsinghua University High School dengan skor 51-76 dan kalah tipis 73-75 dari Erdenet High School Mongolia.

SMAK BPK Penabur Cirebon juga mengalami dua kekalahan di fase grup, yakni 58-67 dari Watnoinoppakhun School Thailand dan takluk dari Tsinghua High School China dengan skor 52-64.

Legenda NBA asal China, Yao Ming, turut hadir menyaksikan langsung turnamen ini. Ia menekankan pentingnya kompetisi seperti ini untuk mengembangkan kualitas pemain muda di kawasan Asia.

"Satu-satunya cara bagi pemain untuk menjadi lebih baik adalah melalui kompetisi yang baik. Kompetisi yang baik membantu kita melihat kelemahan dan kekurangan yang kita miliki. Pelatih dan rekan satu tim membantu untuk membenahinya dan meningkatkan permainan ke level berikutnya. Di Asia, kita membutuhkan kompetisi yang lebih banyak untuk bisa membantu kita bersaing di dunia," ujar Yao Ming.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement