Senin 30 Jun 2025 11:47 WIB

Survei Terbaru, 60,8 Persen Publik Indonesia tak Suka Israel

Jika terjadi perang, mayoritas WNI mendukung Rusia daripada AS.

Bendera Israel berkibar di samping api yang berkobar di kawasan dekat perbatasan dengan Lebanon, Israel utara di Safed.
Foto: AP Photo/Leo Correa
Bendera Israel berkibar di samping api yang berkobar di kawasan dekat perbatasan dengan Lebanon, Israel utara di Safed.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Median merilis hasil survei respons warga negara Indonesia (WNI) terhadap perang yang belakangan terjadi di Timur Tengah. Selain persoalan Gaza, perang jugamenyasar Iran.

Survei Median diadakan pada 12-18 Juni 2025, dengan melibatkan 907 responden dari 38 provinsi. Metode survei dilakukan dengan kuesioner berbasis Google Form yang disebar ke para responden.

Baca Juga

Hasil survei dimaksudkan untuk menggali persepsi pengguna medsos di Indonesia. Adapun negara yang paling tidak disukai publik Indonesia adalah Israel dan Amerika Serikat (AS).

Hasil itu muncul setelah Median menyodorkan pertanyaan ke responden berisi 'tolong sebutkan satu negara yang paling anda tidak sukai?' Menurut Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, negeri Zionis menempati urutan pertama paling tidak disukai WNI.

"Israel besar sekali angkanya 60,8 persen tidak disukai publik, menjadi salah satu negara yang secara dominan," ucap Rico di Jakarta, Senin (30/6/2025). Peringkat kedua adalah AS 9,2 persen, India 5,5 persen, Kamboja 4,6 persen, dan China 3,1 persen menempati peringkat lima besar.

Rico menyoroti mengapa ketidaksukaan publik terhadap Israel sangat tinggi. Dia mengungkapkan, dari survei internal yang dilakukan lembaganya, tingkat ketidaksukaan responden kepada Israel saat ini jauh lebih banyak daripada sebelumnya.

"Tiga bulan lalu tinggi, tapi tidak setinggi ini, sekarang terjadi ketidaksukaan yang sangat besar dari publik," ucap Rico.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement