Sabtu 28 Jun 2025 06:19 WIB

Serangan Israel Kembali Bakar Hidup-Hidup Bayi di Gaza

Israel menggencarkan serangan beberapa hari belakangan.

Warga Palestina berduka atas jenazah kerabat yang terbunuh saat menuju pusat distribusi bantuan, di kamar mayat Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, Rabu (18/6/2025). Setidaknya 51 warga Palestina tewas dan lebih dari 200 lainnya terluka di Jalur Gaza saat menunggu bantuan makanan. Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, atau OCHA, mengatakan orang-orang yang tewas sedang menunggu jatah makanan yang tiba dalam konvoi PBB. Saksi mata Palestina mengatakan kepada The Associated Press bahwa pasukan Israel melakukan serangan udara di sebuah rumah di dekatnya sebelum melepaskan tembakan ke arah kerumunan di kota selatan Khan Younis.
Foto: AP Photo/Jehad Alshrafi
Warga Palestina berduka atas jenazah kerabat yang terbunuh saat menuju pusat distribusi bantuan, di kamar mayat Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, Rabu (18/6/2025). Setidaknya 51 warga Palestina tewas dan lebih dari 200 lainnya terluka di Jalur Gaza saat menunggu bantuan makanan. Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, atau OCHA, mengatakan orang-orang yang tewas sedang menunggu jatah makanan yang tiba dalam konvoi PBB. Saksi mata Palestina mengatakan kepada The Associated Press bahwa pasukan Israel melakukan serangan udara di sebuah rumah di dekatnya sebelum melepaskan tembakan ke arah kerumunan di kota selatan Khan Younis.

REPUBLIKA.CO.ID,GAZA – Tentara Israel meningkatkan serangan udara dan tembakan artileri Israel di berbagai lokasi di Gaza. Seorang bayi perempuan dilaporkan syahid terbakar hidup-hidup akibat serangan tersebut.

Jet tempur Israel menyerang Sekolah Osama bin Zayed di bagian utara Gaza. Sekolah itu melindungi keluarga-keluarga yang mengungsi. 

Baca Juga

Sejauh ini, merujuk WAFA, 11 warga Palestina syahid dalam serangan tersebut, termasuk seorang balita perempuan yang menurut para saksi, dibakar hidup-hidup. 

Di Gaza tengah, khususnya di kamp pengungsi Bureij, yang hanya berjarak 6 km (sekitar 3,7 mil) dari tempat kami berada, militer Israel menyerang sekelompok warga sipil, dan lima di antara mereka dipastikan syahid. 

Jenazah mereka diangkut ke Rumah Sakit al-Awda. Di Khan Younis dalam satu jam terakhir, kami melihat kepulan asap besar datang dari berbagai arah.

WAFA melaporkan pada Jumat malam, 13 warga sipil, termasuk dua anak-anak, syahid dan puluhan lainnya luka-luka setelah pesawat pendudukan Israel menyerang sekolah dan tenda yang menampung pengungsi di Jalur Gaza. Koresponden WAFA melaporkan bahwa pesawat tempur Israel menargetkan sekelompok warga sipil di dekat Bundaran Shuhada di kamp pengungsi Al-Bureij di Gaza tengah, menewaskan enam orang dan melukai puluhan lainnya. 

Serangan udara juga menghantam daerah sekitar sekolah yang menampung keluarga pengungsi di Jabalia Al-Nazla di Gaza utara, yang mengakibatkan tewasnya tiga orang dan melukai beberapa lainnya. termasuk anak-anak. 

Selain itu, tiga orang, termasuk dua anak-anak, syahid setelah pesawat tak berawak Israel menyerang tenda yang menampung pengungsi di kamp pengungsi Khan Yunis di Gaza selatan. Koresponden WAFA mengkonfirmasi pembunuhan seorang wanita dan melukai orang lain dalam serangan udara Israel yang menargetkan sebuah apartemen dekat persimpangan Palmyra di Kota Gaza. 

Sementara itu, sumber medis di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa melaporkan kematian bayi berusia tiga bulan di Deir al-Balah karena kelaparan dan kekurangan susu formula, yang disebabkan oleh pengepungan Israel yang sedang berlangsung dan penutupan penyeberangan perbatasan yang terus berlanjut. 

Sumber-sumber medis mengkonfirmasi bahwa jumlah korban jiwa akibat serangan udara Israel yang terus menerus di Gaza sejak fajar pada Jumat telah meningkat menjadi 74 orang, termasuk 13 orang pencari bantuan.

Tentara Israel telah mengeluarkan perintah pemindahan paksa ke beberapa wilayah Gaza, termasuk kota Nuseirat, Zahraa, dan Mughraqa, dan lingkungan di pantai utara, al-Nuzha, al-Bawadi, al-Basma, al-Zahraa, al-Basatin, Badr, Abu Hureira, al-Rawda, dan al-Safa. 

“Demi hidup Anda, segera evakuasi ke selatan ke daerah al-Mawasi dan jangan kembali ke daerah yang terkena dampak pertempuran,” kata juru bicara militer berbahasa Arab, Avichay Adraee, dalam sebuah postingan di X. Tentara Israel “beroperasi dengan kekuatan ekstrim untuk menghancurkan kemampuan organisasi di wilayah ini, karena semua wilayah digunakan untuk meluncurkan roket”, tambah Adraee.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement