REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses persiapan untuk mengoperasikan atau commissioning tempat pengelolaan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Jakarta di Rorotan, Jakarta Utara, kembali mendapat penolakan warga sekitar. Pasalnya, proses commissioning itu disebut memberikan dampak negatif kepada warga.
Ketua rukun tetangga (RT) di Perumahan JGC, Kelurahan Cakung Timur, Wahyu Andre Maryono, mengatakan proses commissioning RDF Rorotan yang dilakukan dalam beberapa hari terakhir menyebabkan puluhan anak-anak sakit. Anak-anak itu umumnya mengalami sakit mata, batuk pilek, dan ISPA.
"Total ada 23 anak yang terdampak uji coba RDF Rorotan," kata dia saat dikonfirmasi, Rabu (5/11/2025).
Wahyu mengaku sudah beberapa kali meminta bertemu dengan pihak RDF Rorotan. Namun, permintaan warga itu tidak pernah direalisasikan.
Ia juga meminta tanggung jawab Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta terkait dampak commissioning RDF Rorotan yang menyebabkan anak-anak sakit. Namun, hingga saat ini Pemprov Jakarta diklaim tidak mau bertanggung jawab.
"Sejauh ini tidak ada permintaan maaf, tidak ada kompensasi biaya berobat dan juga belum ada komunikasi dari Dinkes DKI. Mitigasi bencana akibat RDF ini sejak lama saya ingatkan," kata dia.
Karena itu, Wahyu sebagai perwakilan warga, meminta Pemprov Jakarta untuk menyetop commissioning RDF Rorotan. Ia meminta Pemprov Jakarta melakukan evaluasi sebelum mengoperasikan RDF Rorotan.
"Kami butuh pernyataan tegas dari Pak Gubernur, RDF setop beroperasi dulu untuk dilakukan evaluasi," kata dia.