Selasa 17 Jun 2025 14:46 WIB

Antusiasnya Penumpang Transjabodetabek D41, 'Kita Tahu Jalur Sawangan Itu Seperti Jalur Maut'

Transjabodetabek rute Sawangan-Lebak Bulus selalu penuh setiap pagi dan sore.

Armada Transjabodetabek.
Foto: Antara/Risky Andrianto
Armada Transjabodetabek.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Bayu Adji P

Widya (37 tahun) baru tiba di Halte Lebak Bulus 1 Senin (16/6/2025) sekitar pukul 17.30 WIB. Ia hendak pulang ke rumahnya di kawasan Pengasinan, Sawangan, Depok, naik Transjabodetabek D41 (Sawangan-Lebak Bulus) yang belum genap sebulan beroperasi. Namun, antrean menuju pintu halte untuk bus Transjabodetabek D41 telah terjadi, meski bus belum datang. Alhasil, Widya mesti bergabung ke dalam antrean terlebih dahulu.

Baca Juga

Butuh waktu lebih dari 30 menit hingga bus Transjabodetabek rute Sawangan-Lebak Bulus tiba. Namun, tempat duduk bus tujuan Terminal Sawangan yang baru tiba itu telah terisi penuh. Padahal, Halte Lebak Bulus merupakan titik keberangkatan Transjabodetabek rute D41 menuju Sawangan.

Widya beruntung masih bisa naik ke dalam bus meski tak kebagian tempat duduk. Sebab, tak semua penumpang yang mengantre di Halte Lebak Bulus 1 sore itu bisa masuk ke dalam bus. Sebagian besar penumpang harus ditinggal karena bus sudah penuh.

Republika sempat menyaksikan adanya ketegangan antara penumpang yang tidak bisa masuk ke dalam dan petugas. Sejumlah penumpang itu memprotes adanya penumpang lain yang sudah duduk dalam bus sebelum sampai di Halte Lebak Bulus 1, titik pemberangkatan Transjabodetabek rute D41 ke arah Sawangan.

Para penumpang yang dapat tempat duduk terlebih dahulu itu diduga sengaja naik dari tempat pemberhentian sebelumnya dan ikut melanjutkan perjalanan hingga Sawangan, alih-alih turun di Lebak Bulus. Namun, petugas tidak bisa berbuat banyak dan hanya meminta penumpang yang protes membuat laporan melalui aplikasi atau media sosial.

Menurut Widya, Transjabodetabek rute Sawangan-Lebak Bulus itu memang selalu penuh setiap pagi dan sore hari. Pada pagi hari, bus yang mengarah dari Sawangan ke Lebak Bulus sudah pasti penuh. Ketika sore hari, gantian arah Sawangan dari Lebak Bulus yang penuh.

"Kalau sore, aku pernah dari Fatmawati (arah Sawangan) enggak bisa naik karena sudah full. Jadi mending ke sini, karena ini halte awal," kata dia kepada Republika di Halte Lebak Bulus 1, sore itu.

Keramaian penumpang yang naik Transjabodetabek D41 sore itu menunjukkan bahwa rute baru itu mendapatkan sambutan positif dari masyarakat, terutama warga yang tinggal di kawasan Sawangan dan sekitarnya. Mengingat, tidak banyak pilihan transportasi umum untuk warga Sawangan untuk bisa pergi ke Jakarta yang harganya murah.

Widya mengungkapkan, dirinya termasuk salah satu warga yang antusias menyambut kehadiran Transjabodetabek D41. Pasalnya, naik kendaraan pribadi di kawasan Sawangan disebut sebagai aktivitas yang sangat melelahkan, khususnya ketika jam berangkat dan pulang kerja. 

"Karena kita tahu jalur Sawangan itu seperti jalur maut. Kalau naik motor kayak udah, di punggung itu, udah capek duluan," ujar dia.

Karena itu, ia sangat menyambut baik dibukanya rute Transjabodetabek yang baru beroperasi sejak Rabu (4/6/2025) itu. Sebab, dengan naik transportasi umum, ia terkadang bisa pulang sambil beristirahat dalam perjalanan saat dapat tempat duduk.

"Meski tetap macet ya, tapi setidaknya ini (kadang) bisa duduk. Kalau naik motor kan kayak enggak bisa santai," kata perempuan yang biasa menggunakan sepeda motor ke Lebak Bulus dari Sawangan untuk lanjut naik MRT Jakarta sampai tempat kerjanya di kawasan Senayan sebelum ada Transjabodetabek D41. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement