REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jakarta Pramono Anung mengeklaim layanan Transjabodetabek telah berhasil mengurai kemacetan di Jakarta. Apalagi, ketika layanan Transjabodetabek itu diperbanyak ke berbagai wilayah di sekitar Jakarta.
Pramono mengaku sempat dipandang sebelah mata ketika membuka layanan Transjabodetabek rute Alam Sutera-Blok M pada April 2025. Pasalnya, kebijakan itu sempat dinilai sejumlah pihak tidak akan banyak berpengaruh untuk mengatasi kemacetan di Jakarta.
"Saya jadi ingat ketika bersama-sama dengan Pak Gubernur (Banten), kami mulai yang pertama Transjabodetabek dari Alam Sutera ke Blok M. Pada waktu itu orang pasti memandang sebelah mata," kata dia di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (9/9/2025).
Namun, ia tak menyerah dengan anggapan sebelah mata dari sejumlah pihak. Hingga akhirnya, ia membuka sejumlah rute baru Transjabodetabek lainnya, yaitu rute Vida Bekasi-Cawang Sentral, PIK 2-Blok M, Sawangan-Lebak Bulus, Bogor-Blok M, dan Bekasi-Dukuh Atas.
"Sampai orang bercanda, dari mana saja kok ke Blok M?" kata dia.
Pramono menilai, adanya enam rute baru Transjabodetabek itu berhasil mengurai kemacetan di Jakarta. Pasalnya, kemacetan yang terjadi di Jakarta salah satunya berasal dari konstribusi warga dari Bodetabek yang bekerja di ibu kota.
"Inilah yang kemudian secara signifikan membuat mengurangi kemacetan di Transjabodetabek," ujar dia.
Meski begitu, ia mengakui, layanan Transjabodetabek yang ada saat ini belum bisa mengatasi kemacetan horor yang ada di Jalan TB Simatupang. Pasalnya, saat ini sedang ada proyek pembangunan di kawasan itu yang memakan sebagian badan jalan.
"Tetapi (Transjabodetabek) tidak mengurangi kemacetan di tempat yang paling horor namanya TB simatupang. Saya harus menyampaikan apa adanya," kata Pramono.