REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jakarta Pramono Anung mengeklaim, antusias masyarakat naik transportasi umum, terutama Transjakarta, terus mengalami peningkatan. Menurut dia, masyarakat yang sebelumnya rutin naik kendaraan pribadi mulai beralih menggunakan transportasi umum.
Pramono mengatakan, jumlah penumpang Transjakarta terus meningkat, terutama setelah banyak rute baru Transjabodetabek diluncurkan. Peningkatan jumlah penumpang yang paling signifikan juga terjadi setiap Rabu, setelah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta mewajibkan seluruh pegawainya naik transportasi umum.
"Kalau lihat antusiasme terutama hari Rabu, itu secara signifikan menunjukkan bahwa memang ada perubahan pola yang terjadi di masyarakat," kata dia di Halte Galunggung, Kamis (3/7/2025).
Pramono menilai, peningkatan jumlah penumpang itu tidak hanya berasal dari para aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Jakarta. Lebih dari itu, banyak masyarakat umum yang mulai beralih menggunakan transportasi umum.
Bahkan, Pramono mengeklaim, ada sejumlah kenalannya yang semula rutin menggunakan kendaraan pribadi beralih naik transportasi umum. Padahal, kenalannya itu semula selalu naik mobil mewah.
"Bahkan ada anaknya seorang tokoh, yang dulu setiap berangkat kantor naik Ferrari, kemudian dia posting dia naik transportasi publik, naik Transjakarta. Ini menunjukkan bahwa semakin banyak orang menggunakan Transjabodetabek atau Transjakarta," kata dia.
Ia menambahkan, tak hanya masyarakat umum yang naik transportasi umum di Jakarta. Para duta besar negara sahabat juga telah banyak yang rutin menggunakan Transjakarta.
"Termasuk para beberapa duta besar ada yang di-upload, ada yang tidak di-upload, duta besar juga menggunakan Transjakarta maupun Transjabodetabek," kata dia.
Pramono menilai, fasilitas Transjakarta saat ini sudah sangat baik. Menurut dia, masyarakat yang telah mencoba naik Transjakarta selalu memberikan apresiasi.
"Karena bersih, rapi, nyaman, dan dibandingkan dengan negara-negara manapun, sebenarnya kita sudah tidak kalah di transportasi publik untuk menggunakan busnya. Hanya persoalannya, memang konektivitasnya belum secara menyeluruh," ujar dia.
Ia mengatakan, saat ini konektivitas transportasi umum di Jakarta baru mencapai 91 persen. Sementara masyarakat yang menggunakan transportasi umum di Jakarta baru sekitar 21 persen.
"Saya menargetkan dengan Bapak Dirut Transjakarta mudah-mudahan di akhir tahun ini bisa di atas 31 persen. Kalau itu bisa dilakukan, maka perencanaan ke depan untuk mengatasi kemacetan akan kita lakukan lebih detail lagi," kata dia.