Senin 16 Jun 2025 08:13 WIB

Laporan: Rencana Israel Bunuh Ayatullah Khamenei Ditolak Trump

Presiden AS dilaporkan tolak rencana Israel targetkan pemimpin tertinggi Iran.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei
Foto: EPA-EFE/SUPREME LEADER OFFICE HA
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan menolak rencana Israel untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Sejumlah media internasional mengabarkan, Israel sebelumnya telah memberi tahu Washington tentang adanya peluang untuk melancarkan serangan terhadap Khamenei dalam beberapa hari terakhir.

Namun, Trump memblokir rencana zionis tersebut. Demikian laporan kantor berita Reuters yang mengutip dua pejabat AS secara anonim, dikutip Aljazirah, Senin (16/6/2025).

Baca Juga

Salah satu sumber dari Washington menyatakan, para pejabat AS bahkan belum membicarakan rencana untuk menyerang seorang pemimpin politik Iran. Namun, hal itu dengan perkecualian jika Iran telah membunuh seorang warga negara AS.

Laporan terkait rencana Tel Aviv menarget Ayatollah Ali Khamenei dikonfirmasi sejumlah media internasional, termasuk CNN, Associated Press (AP), CBS News, dan NBC News. Media-media yang sama juga menyebut, Trump menolak proposal Israel tersebut.

Peluang Rusia memediasi?

Dalam sebuah wawancara dengan ABC News pada Ahad (15/6/2025), Presiden AS Donald Trump ditanya pendapatnya jika pemimpin Rusia, Vladimir Putin, menjadi mediator Iran dengan Israel. Trump pun menjawab tak berkeberatan dengan hal tersebut. 

"Ya, saya terbuka untuk itu. Dia (Putin) siap. Dia menelepon saya untuk membicarakannya. Perbincangan kami lama soal itu. Kami lebih banyak membicarakan hal ini daripada situasinya. Saya yakin ini akan terselesaikan," kata Trump.  

Berbeda dengan keterangan Trump, Aragchi mengeklaim negaranya memiliki bukti bahwa AS mendukung agresi yang dilancarkan Israel ke Iran pekan ini. "Kami memiliki bukti kuat tentang dukungan pasukan Amerika dan pangkalan Amerika di wilayah tersebut terhadap serangan pasukan militer rezim zionis,” ujarnya. 

sumber : Al Jazeera
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement