REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Prabowo Subianto menilai wajar jika jajaran menteri dalam anggota Kabinet Merah Putih, termasuk juru bicaranya yang salah atau 'keseleo' dalam berbicara. Salah bicara dinilai wajar karena baru saja menjabat atau menjabat kurang dari 6 bulan.
Saat memberi arahan pada Sidang Kabinet Paripurna tentang 6 bulan pemerintahan Kabinet Merah Putih, Presiden Prabowo ingin membuktikan bahwa kerja sama pemerintahannya berjalan baik, meskipun ada pejabat yang melakukan kesalahan.
"Ada menteri-menteri yang sudah senior, sudah lama pengalaman, ada yang baru. Ya kan? Baru menjabat. Saya aja baru menjabat beberapa hari (sebagai) Presiden, salah jalan di Istana Merdeka, benar, cari 'WC di mana WC?' Wajar," kata Presiden Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Prabowo mengakui bahwa bahkan sebagai Presiden, ia sempat kebingungan mencari toilet di Istana Merdeka, Jakarta, karena masih baru beberapa hari menjabat. Dengan demikian, menteri atau kepala lembaga yang baru menjabat juga wajar jika membuat kesalahan.
"Jadi kita sudahlah. Saya, ada mungkin juru bicara saya keseleo, yang namanya manusia dia juga baru menjabat, bener gak? Kalau yang senior salah bicara, ya salah, yang senior (misalnya) Airlangga, salah bicara, enggak bisa ya," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan hal tersebut di hadapan para anggota Kabinet Merah Putih, tidak terkecuali Hasan Nasbi yang turut dalam Sidang Kabinet tersebut.
Hasan Nasbi yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) terlihat mengikuti Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.