Senin 08 Dec 2025 08:59 WIB

Prabowo Sebut Bupati Aceh Selatan 'Desersi', Proses Pemecatan Diurus Mendagri

Kalau yang mau lari, lari aja gak papa ya copot langsung. Mendagri bisa ya diproses.

Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas (ratas) di Lanud Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh pada Ahad (7/12/2025) malam WIB.
Foto: BPMI Setpres
Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas (ratas) di Lanud Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh pada Ahad (7/12/2025) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Nasib Bupati Aceh Selatan Mirwan MS di ujung tanduk. Mirwan yang sempat membuat surat sebagai tanda menyerah tidak mampu mengatasi bencana banjir bandang dan tanah longsor, malah memilih umrah saat rakyatnya sedang kesusahan.

Selain dicopot sebagai ketua DPC Partai Gerindra Aceh Selatan, jabatan Mirwan pun kini dalam bahaya. Hal itu terungkap dalam percakapan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M Tito Karnavian dalam rapat terbatas (ratas) di Lanud Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh pada Ahad (7/12/2025) malam WIB.

Baca Juga

Sebelum menutup ratas dengan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, Prabowo sempat menyapa Gubernur Sumut dan Sumbar yang mengikuti konferensi video bersama para bupati yang daerahnya terkena bencana. Prabowo pun memberi semangat kepada mereka yang daerahnya tertimpa musibah besar.

"Kalian yang di depan, kalian yang terdepan, kalian yang harus bekerja keras untuk rakyat ya jadi saya ya yang bisa saya kerahkan untuk kalian dukungan supaya kalian tidak ragu-ragu," kata Prabowo disambut jawaban "siap" dari layar. 

Prabowo pun menguatkan semangat kepala daerah untuk tidak menyerah menghadapi situasi sulit. "Hadir semua bupati, terima kasih ya para bupati, kalian yang terus berjuang untuk rakyat memang kalian dipilih untuk menghadapi kesulitan," ujar RI 1.

Dia pun kemudian menyentil bupati yang malah meninggalkan daerahnya saat bencana belum teratasi. Meski tidak menyebut nama Bupati Mirwan MS, namun sinyal itu jelas ditujukan kepadanya. Bahkan, Prabowo meminta Mendagri Tito memproses pelanggaran tersebut.

"Kalau yang mau lari, lari aja nggak papa ya copot langsung. Mendagri bisa ya diproses ya?" kata Prabowo sembari tersenyum penuh arti. "Tiga bulan kita Pak (proses pemecatan)," jawab Tito.

Prabowo pun menilai, bupati tersebut melakukan pelanggaran berat. Bahkan, ia menyamakannya dengan istilah desersi, yaitu tentara kabur dari tugas yang bisa berujung ditahan jika tertangkap polisi militer.

"Itu kalau tentara itu namanya desersi dalam keadaan bahaya meninggalkan anak buah waduh itu nggak bisa itu, sori itu tidak ada izin, aduh," kata Prabowo heran dengan kepala daerah tersebut.

Dia sempat menyinggung Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono yang juga menjabat sekjen DPP Partai Gerindra. "Saya gak mau tanya partai mana. Udah kau pecat?" jelas Prabowo menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement