REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perundingan program nuklir Iran akan dimulai di Oman pada Sabtu (12/4/2025). Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu (9/4/2025) menyebut opsi militer tetap ada jika kesepakatan gagal diraih dan Israel akan memimpin serangan terhadap Iran.
"Bersama Iran, jika dibutuhkan aksi militer, kita akan menggunakan aksi militer," kata Trump dikutip Ynet.
"Dan Israel jelas akan sangat terlibat (dan) akan menjadi pemimpinnya," kata Trump menambahkan.
Pernyataan itu dilontarkan Trump setelah sebelumnya pada Senin (7/4/2025), Trump mengeklaim pembicaraan langsung antara AS dan Iran akan mulai digelar pada Sabtu. Ia pun berharap kesepakatan akan dicapai dalam perundingan itu.
"Kami akan menggelar pembicaraan secara langsung dengan Iran. Sudah dimulai, dan akan dilaksanakan pada Sabtu," kata Trump saat konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih.
Trump tidak memberikan detail terkait perundingan pada Sabtu, namun menggambarkan pertemuan itu sebagai "sebuah pertemuan besar".