REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir, Badan Pengawas Teknologi Nuklir (Bapeten) Haendra Subekti mengungkapkan, satu lokasi rumah warga memiliki tingkat kontaminasi zat radioaktif lebih tinggi dari lokasi lainnya di Cikande, Serang, Banten.
Ditemui di Kantor Bapeten, Jakarta, Kamis, Haendra mengungkapkan pihak Bapeten membuka opsi untuk merubuhkan rumah tersebut untuk kemudian ditimbun dengan semen dan tanah, serta merelokasi warga yang tinggal di lokasi tersebut.
"Salah satu opsi adalah memang merelokasi penduduknya secara permanen, sehingga rumah itu bisa dirobohkan," katanya.
Meski demikian Haendra menyebut hingga kini belum ada rekomendasi terkait perobohan rumah dan relokasi pemilik rumah tersebut. Hingga kini garis batas aman juga masih menyegel rumah tersebut.
Ia menyebutkan kajian terkait bagaimana upaya dekontaminasi rumah tersebut masih terus dilakukan demi menemukan titik terang.
Haendra memaparkan upaya dekontaminasi zat radioaktif bisa dilakukan melalui berbagai cara, baik penimbunan dengan tanah maupun penimbunan dengan tanah yang sebelumnya ditutup semen untuk mengurangi sifat radioaktif.
"Kalau memang bisa disemen lagi, istilahnya lantainya ditambah beton begitu, kira-kira mengurangi (tingkat kontaminasi) apa enggak. Opsi-opsi itu yang sedang kita siapkan," tutur Haendra Subekti.
Lihat postingan ini di Instagram