Senin 07 Apr 2025 08:58 WIB

Sudah Bersolek Mau Hadiri Pernikahan, Dua Remaja Tercebur, Dermaga Ambruk

Dermaga ambruk terdapat di Senayang Kab Lingga, mengakibatkan dua remaja terluka.

Ilustrasi dermaga kayu. Dermaga semacam ini rawan ambruk dan dapat melukai warga.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi dermaga kayu. Dermaga semacam ini rawan ambruk dan dapat melukai warga.

REPUBLIKA.CO.ID, SENAYANG -- Dua remaja mengalami luka ringan setelah tercebur bersama belasan warga lainnya dalam insiden ambruknya dermaga di Pelabuhan Tajur Resun, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.

Kapolsek Senayang Polres Lingga Iptu Supriono membenarkan insiden yang terjadi pada Ahad siang itu.

Baca Juga

“Syukur alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Namun, dua pelajar mengalami luka ringan karena insiden tersebut,” katanya.

Dia menjelaskan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.30 WIB, saat rombongan warga yang hendak menghadiri pernikahan di wilayah tersebut baru tiba di pelabuhan.

Lebih dari 10 orang warga itu melintasi dermaga Pelabuhan Tajur Resun. Diduga konstruksi bangunan tersebut tidak mampu menampung kapasitas yang berdiri di atasnya sehingga ambruk.

Belasan warga pun terjun bebas ke laut, termasuk dua remaja yang mengalami luka ringan tersebut.

Kedua remaja tersebut adalah Aira Julianti (16) dan Suci Ramadhani (19), mereka pelajar asal Desa Baran.

“Keduanya sudah dibawa ke rumah sakit terdekat dan sudah mendapatkan perawatan medis, sore tadi sudah dibolehkan pulang,” kata Supriono.

Menurut dia, dermaga yang ambruk bukanlah infrastruktur pelabuhan, tetapi dibangun secara swadaya oleh masyarakat.

Pada saat kejadian, anggota Bhabinkamtibmas Desa Barat Briptu Muhammad Rezeki Siregar lebih dulu tiba di lokasi, tak lama setelah dermaga ambruk.

Anggota Bhabinkamtibmas membantu mengevakuasi warga yang jatuh ke laut, termasuk membantu korban yang mengalami luka ringan.

Setelahnya, Supriono selaku Kapolsek Senayang tiba di lokasi atas perintah Kapolres Lingga AKBP Pahala Martua Nababan untuk menelusuri penyebab kejadian.

“Karena jarak lokasi dengan Senayang cukup jauh, kami perlu waktu juga ke lokasi. Tapi anggota Bhabinkamtibmas Desa Baran sudah lebih dulu tiba,” katanya.

Dari hasil pengecekan di lokasi, kata dia, dermaga diduga ambruk disebabkan beberapa faktor, di antaranya tiang penyangga yang sudah lapuk, material kayu yang sudah rapuh karena usia konstruksi, serta dampak cuaca ekstrem beberapa hari terakhir.

“Penyebab lainnya karena penumpukan warga pada satu titik turut memperparah kondisi tersebut,” ujarnya.

Selanjutnya, Polsek Senayang bersama pemerintah desa mengambil langkah cepat mengamankan lokasi dan memberikan imbauan kepada warga agar menjauhi area dermaga tersebut guna mencegah insiden terulang.

“Kami terus berkoordinasi dengan instansi terkait agar proses perbaikan dapat segera dilaksanakan,” katanya.

Sementara itu, untuk akses masyarakat yang beraktivitas antarpulau di Pelabuhan Tahur Resun dialihkan melalui jalur alternatif yang lebih aman.

“Kami berharap pemerintah daerah secepatnya memproses kembali pembangunan dermaga yang berperan penting dalam mobilitas dan pergerakan perekonomian masyarakat Desa Baran, khususnya Dusun Resun,” kata Supriono.

Menurut keterangan aparat Dinas Perhubungan Lingga, dermaga tersebut merupakan bangunan lama yang dibangun tahun 2011 melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).

Pemerintah daerah setempat pada tahun depan telah merencanakan pembangunan dermaga baru tak jauh dari lokasi tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement