Selasa 01 Apr 2025 19:21 WIB

Pengunjung TPU Karet Bivak Lupa Lokasi Kuburan Kerabatnya

Sebagian besar dari para peziarah itu berasal dari luar kota bahkan mancanegara.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Warga melakukan ziarah kubur di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga melakukan ziarah kubur di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah peziarah Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat, mengadu ke pengurus pemakaman setempat lantaran lupa lokasi makam kerabat mereka. "Sampai jam 12.00 WIB, udah ada 10 yang lupa lokasi makam kerabatnya. Sebagian besar karena mungkin sudah agak lama tidak berkunjung," ungkap Petugas Administrasi TPU Karet Bivak, Yani kepada wartawan di Jakarta, Selasa (1/4/2025).

Yani menyebut, sebagian besar dari para peziarah itu berasal dari luar kota bahkan mancanegara. "Kebanyakan asal luar kota, bahkan ada juga yang WNA (warga negara asing)," kata Yani.

Baca Juga

Kendati demikian, Yani memilih membantu para peziarah tersebut dengan berpatokan pada tanggal wafat kerabat mereka yang meninggal. "Jadi, tadi kita patokannya menjadi kubur itu dengan berpatokan pada tanggal wafat, bisa kita cari langsung. Kita kan ada datanya. Kita bisa cari pada sistem atau buku manual," kata Yani.

Dia menjelaskah, hingga kini, terdapat 60 ribu petak makam di TPU Karet Bivak. "Ada yang satu petak satu makam. Ada juga yang satu petak dua atau tiga makam," kata Yani.

Adapun hingga pukul 12.00 WIB, terdapat sekitar 1.500 peziarah yang berkunjung ke TPU Karet Bivak. "Hari ini, mulai jam 07.00 WIB sampai jam 12.00 WIB, sudah ada sekitar 1.500 pengunjung," kata Yani.

Jumlah peziarah, kata Yani, diprakirakan bakal terus bertambah jadi 3.500 pengunjung hingga sore pukul 17.00 WIB. "Untuk Lebaran kedua ini bisa sampai 3.500 pengunjung. Dapat setengahnya dari kemarin," katanya.

Yani menyebut jumlah itu berkurang dari jumlah peziarah hari Lebaran pertama yang mencapai 7.000. "Yang padat itu kemarin. Kalau hari ini kan mungkin orang-orang udah pada mudik atau ada urusan lain," kata Yani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement