Ahad 30 Mar 2025 15:59 WIB

Viral di X Pemenang Tender Aplikasi Social Tasks TNI AL Disorot

Proyek senilai Rp 95 miliar tersebut dimenangkan oleh PT Juwita Samudra Kencana.

Rep: Erik PP/Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pemenang tender proyek Pengadaan Aplikasi Platform for Orchestrating Social Tasks senilai Rp 95 miliar.
Foto: Republika.co.id
Pemenang tender proyek Pengadaan Aplikasi Platform for Orchestrating Social Tasks senilai Rp 95 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan tender proyek Pengadaan Aplikasi Platform for Orchestrating Social Tasks yang diadakan Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal) sudah menemukan pemenangnya. Proyek senilai Rp 95 miliar tersebut dimenangkan oleh PT Juwita Samudra Kencana. Perusahaan tersebut beralamat di Ruko Permata Boulevard, Jalan Raya Pos Pengumben Nomor 1 Blok BM Srengseng, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.

PT Juwita Samudra Kencana yang menjadi pemenang menetapkan harga penawaran Rp 94,86 miliar. Proyek tender tersebut pun mendadak viral lantaran diulas akun @Sinefail di lini masa X. Akun tersebut mengulas kejanggalan pemenang tender yang tidak memiliki jejak digital mumpuni dan kantornya hanya ruko kecil. Namun, perusahaan tersebut bisa memenangkan proyek bernilai besar.

Baca Juga

Selain itu, warganet X juga menyoroti uraian singkat pekerjaan proyek tersebut. Penjelasan dalam laman LPSE terkait 'Pengadaan Aplikasi Platform for Orchestrating Social Tasks' pun sangat singkat.

"Membangun komunikasi positif tata kelola informasi pada social media sehingga dapat terciptanya informasi baru yang kondusif dapat diterima oleh masyarakat pada umumnya," begitu keterangan tersebut.

Sebelumnya, TNI AL membantah menggelontorkan dana sebesar Rp 100 miliar untuk menghadirkan buzzer guna memperbaiki citra TNI AL di mata masyarakat. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksma I Made Wira Hady Arsanta Wardhana menjelaskan, anggaran tersebut digelontorkan untuk membuat aplikasi pengamanan informasi di lingkungan TNI AL.

"Dengan aplikasi tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan perlindungan data sensitif dengan menjaga integritas informasi dan mencegah penyalahgunaan oleh pihak yang tidak berwenang, serta pendeteksian penyalahgunaan informasi terkait TNI AL di media sosial," kata Made Wira dalam siaran pers di Jakarta, Senin (13/1/2025).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement