Selasa 01 Apr 2025 15:05 WIB

Iran Dilaporkan akan Serang Lebih Dulu Pangkalan Militer AS di Pulau Diego Garcia

British Telegraph mengutip sumber seorang pejabat senior Iran.

Pesawat pembom siluman B-2 Spirit di Pangkalan Diego Garcia.
Foto: Defence Blog/HO-Bryce Moore
Pesawat pembom siluman B-2 Spirit di Pangkalan Diego Garcia.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Militer Iran dilaporkan akan melancarkan serangan lebih dulu ke pulau Diego Garcia, pulau di Samudera Hindia . Langkah Iran itu, seperti dilaporkan British Telegraph dilansir Ynet, sebagai upaya untuk mencegah Presiden Donald Trump menggunakan pulau yang selama ini menjadi pangkalan militer AS.

British Telegraph mengutip sumber seorang pejabat senior Iran yang mengatakan, bahwa para komandan militer telah diminta bersiap jika ancaman Trump terhadap Iran menjadi semakin serius. "Diskusi tentang pulau itu meningkat sejak Amerika menempatkan pesawat-pesawat pengebom di sana," kata pejabat itu. 

Baca Juga

"Respons atas ancaman Trump harus melalui aksi, buka kata-kata. Semua pangkalan (AS) dalam jangkauan misil-misil kami."

Pejabat Iran itu mengatakan, misil-misil siap menghantam target apa pun yang mengancam di sekitar kawasan, termasuk yang ada di Bahrain atau Diego Garcia.

"Para komandan telah diinstruksikan untuk memastikan bahwa peluncur misil disiapkan dan fasilitas nuklir dilindungi. Mereka bersiap untuk perang total, dengan semua persiapan di momen Trump memutuskan untuk menyerang."

Berdasarkan citra foto satelit yang dirilis pekan lalu menunjukkan, setidaknya pesawat pembom B-2 Spirit milik AS telah tiba di pangkalan Diego Garcia, bersama dengan pesawat-pesawat pengisi bahan bakar. Pesawat-pesawat itu diketahui memiliki kemampuan untuk menghindari sistem pertahanan udara musuh sambil melancarkan serangan bom mematikan.

Adapun Diego Garcia adalah sebuah pulau di Kepulauan Chagos, wilayah yang selama ini dimiliki oleh Inggris. Perdana Menteri Inggris Keir Starmer sebelumnya telah mengekspresikan mengembalikan pulau itu ke Mauritius.

 

sumber : Antara, IRNA-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement