Senin 31 Mar 2025 20:48 WIB

Eiger Klaim Dokumen Perizinan Eiger Camp Lengkap, Ini Respons Keukeuh Dedi Mulyadi

Eiger Camp di lereng Gunung Tangkuban Perahu disegel pada Sabtu (29/3/2025).

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
Foto: Dok Republika
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Potensi kerawanan bencana menjadi penyebab disegelnya proyek wisata Eiger Camp di lereng Gunung Tangkuban Perahu pada Sabtu (29/3/2025). Hal itu diungkapkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

"Saya pun kemarin sidak ke lapangan, kalau menurut saya, itu kan posisinya paling tinggi ya, kebun teh yang paling ujung dan (ada) bangunan beton gitu loh, artinya ada potensi kerawanan bencana," kata dia di Bandung, Ahad (30/3/2025) malam.

Baca Juga

Terkait dengan perizinan, dari sisi aspek normatif dirinya telah melihat ada izin tertulis yang ditempel di lokasi oleh pihak Eiger, walau Bupati Bandung Barat mengaku belum melihat barcode perizinan proyek tersebut. Meski begitu, dia menegaskan, harus ada pertimbangan tentang dampak pada masa mendatang mengingat setelah terjadi bencana tidak akan bisa dibedakan antara proyek yang berizin dan tidak.

"Karena yang tidak ada izin belum tentu juga jaminan tidak ada bencana. Demikian juga yang ada izin juga belum tentu jaminan tidak ada bencana. Karena bencana itu bisa terjadi kapan saja," ujarnya.

Penyegelan itu, kata dia, untuk menghentikan sementara waktu proses pembangunan Eiger Camp dan memberi kesempatan kepada tim pakar melakukan evaluasi secara ilmiah.

"Ditutup dulu, saya minta dihentikan dulu. Nanti tim pakar bekerja, biarkan nanti yang mempertanggungjawabkan aspek studinya adalah pakar apakah itu rawan bencana atau tidak. Bukan saya, bukan dinas teknis karena nanti sudut pandangnya kepentingan dan tidak objektif," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement