Selasa 01 Apr 2025 17:49 WIB

Update: Korban Meninggal Akibat Gempa Myanmar Capai 2.719 Orang

Tercatat 4.521 orang menjadi korban luka dan lebih dari 400 lainnya hilang.

Seorang pria berjalan melewati bangunan yang rusak pasca gempa hari Jumat di Naypyitaw, Myanmar, Selasa, 1 April 2025.
Foto: AP Photo
Seorang pria berjalan melewati bangunan yang rusak pasca gempa hari Jumat di Naypyitaw, Myanmar, Selasa, 1 April 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING --  Korban meninggal akibat gempa dahsyat yang mengguncang Myanmar bertambah menjadi 2.719 orang, dengan 4.521 korban luka dan lebih dari 400 lainnya hilang, lapor China Central Television (CCTV) pada Selasa (1/4/2025). Sebelumnya pada Senin (31/4/2025) Kantor Berita Xinhua yang mengutip otoritas setempat, menyebutkan korban meninggal mencapai 2.000 lebih, dengan sekitar 3.900 korban luka dan 270 lainnya hilang.

Sementara itu, Kantor Berita Anadolu melansir bahwa pada Senin, pemerintah Myanmar mengumumkan masa berkabung nasional selama tujuh hari pascagempa bumi 7,7 magnitudo. Bendera nasional negara tersebut dikibarkan setengah tiang sebagai bagian dari masa berkabung.

Baca Juga

Sejumlah negara seperti Indonesia, Rusia, India, China, Thailand, Uni Emirat Arab serta PBB juga telah mengirim tim khusus pencarian dan penyelamatan selain bantuan kemanusiaan.

Gempa besar dengan Magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3/2025) sekitar pukul 12.50 waktu setempat. Goyangan gempa ikut berdampak di Thailand, Vietnam, hingga China. Berdasarkan catatan USGS, pusat gempat sekitar 17,2 kilometer dari Mandalay, di Myanmar tengah, dengan kedalaman hanya 10 kilometer. Gempa yang bersifat dangkal dinilai ahli mengapa daya rusak gempa begitu hebat.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement