REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta mengantisipasi aksi unjuk rasa yang rencananya digelar di sekitar Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin (24/2/2025). Pegawai KPK diimbau menggunakan pintu belakang saat masuk kerja pada hari ini.
Anggota Tim Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengonfirmasi pesan berantai soal antisipasi aksi unjuk rasa di KPK. Dalam pesan berantai itu disebutkan bahwa gedung KPK kini dilindungi barrier beton.
"Pemasangan barrier beton ini untuk antisipasi keamanan," kata Budi kepada Republika, Senin (24/2/2025).
Dalam pesan berantai itu juga diinformasikan agar pegawai KPK yang naik ojek daring dapat turun agak jauh dari kantor sebagai antisipasi kalau ada massa yang mencari pegawai KPK. Opsi kedua, pegawai KPK dapat keluar masuk Gedung KPK (K4 & C1) lewat pintu belakang.
Sebelumnya, KPK menahan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam pemeriksaan yang kedua kali setelah menjadi tersangka kasus dugaan suap dan merintangi penyidikan eks kader PDIP, Harun Masiku. Hasto sempat diperiksa sebagai tersangka pada Senin (13/1/2025), tetapi, saat itu Hasto dapat melenggang bebas.
Kemudian, KPK memanggil Hasto untuk diperiksa kembali pada 17 Februari setelah praperadilan pertamanya kandas. Hasto tidak hadir dengan dalih mengajukan gugatan praperadilan kedua. Hasto menjawab panggilan ulang KPK pada 20 Februari yang berujung penahanannya.
Diketahui, Hasto ditahan dengan pasal dugaan suap dan perintangan penyidikan Harun Masiku. Hasto ditahan selama 20 hari terhitung mulai 20 Februari 2025 sampai dengan 11 Maret 2025 di cabang rumah tahanan negara dari Rumah Tahanan Negara Klas I Jakarta Timur.
Pascapenahanan Hasto, sejumlah demonstrasi digelar di depan Gedung Merah Putih KPK. Aksi unjuk rasa ada yang mendukung penahanan Hasto dan ada juga yang menolaknya.