Kamis 13 Feb 2025 20:32 WIB

Soal Penutupan JPO Kolong Layang Kalibata, Pemprov Kaji untuk Dibuka Kembali

Penutupan dilakukan lantaran tempat itu kerap dijadikan lokasi tawuran.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Warga menaiki pintu besi yang menutup akses JPO di bawah Jalan Layang Kalibata, Rawajati, Jakarta, Kamis (6/2/2025). Warga mengeluhkan penutupan jembatan tersebut menghambat aktivitasnya
Foto: Republika/Thoudy
Warga menaiki pintu besi yang menutup akses JPO di bawah Jalan Layang Kalibata, Rawajati, Jakarta, Kamis (6/2/2025). Warga mengeluhkan penutupan jembatan tersebut menghambat aktivitasnya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jembatan penyeberangan orang (JPO) yang berada di kolong Jalan Layang Kalibata, Jakarta Selatan, ditutup sejak awal Februari 2025. Penutupan dilakukan lantaran tempat itu kerap dijadikan lokasi tawuran.

Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan wali kota dan dinas terkait untuk mengkaji masalah penutupan JPO. Apalagi, penutupan JPO itu dikeluhkan warga yang biasa menggunakannya untuk menyeberang jalan.

Baca Juga

"Paling tidak apa yang akan kami lakukan adalah yang terbaik, tapi juga dilihat semata-mata itu suatu kebijakan yang sifatnya reaktif. Kami juga harus mengkajinya kalau itu dibuka," kata dia, Kamis (13/2/2025).

Ia menambahkan, pihaknya juga akan menelusuri penyebab tawuran yang terjadi di Jakarta. Bukan hanya tawuran yang terjadi di kawasan Kalibata, melainkan sejumlah kawasan lainnya di Jakarta.

Menurut Teguh, penyebab tawuran harus diketahui secara pasti agar solusi yang diberikan bisa optimal. Sebab, aksi tawuran tidak melulu disebabkan oleh faktor yang alami terjadi, melainkan juga bisa untuk konten.

"Jadi ada tawuran yang memang itu alami karena masalah-masalah persinggungan sosial sebagainya, tapi ternyata juga ada tawuran yang karena konten," kata dia.

Ia mengaku telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mencegah konten berbau kekerasan, seperti tawuran. Bahkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta juga telah berkoordinasi dengan media sosial agar dapat memblokir konten tawuran.

"Kami sempat bicarakan juga di beberapa kali pertemuan, termasuk kami kemarin juga bicara dengan misalnya TikTok, kami juga akan undang Instagram atau platform yang lain, termasuk juga pastinya kami sangat berharap juga nanti dengan komunikasi terkait tawuran," kata dia.

Sebelumnya, warga mengeluhkan penutupan JPO yang berada di kolong Jalan Layang Kalibata karena menghambat aktivitas. Apalagi, JPO itu merupakan akses penghubung bagi pejalan kaki dari wilayah Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan dengan Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement