Senin 10 Feb 2025 15:22 WIB

Bunuh Lansia, Israel Langgar Gencatan Senjata di Gaza

Sedikitnya 110 warga Gaza syahid sejak gencatan senjata mulai berlaku.

Warga Palestina menggendong anaknya saat berjalan kaki pulang kembali menuju rumah mereka di Jalur Gaza Utara, Senin (27/1/2025).
Foto: AP Photo/Jehad Alshrafi
Warga Palestina menggendong anaknya saat berjalan kaki pulang kembali menuju rumah mereka di Jalur Gaza Utara, Senin (27/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Seorang perempuan lanjut usia dibunuh tentara Israel di Jalur Gaza pada Ahad. Ini adalah pelanggaran kesekian kalinya militer Israel terhadap gencatan senjata di Gaza.

Empat warga Palestina juga dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel di Jalur Gaza pada Ahad. Sumber medis mengatakan bahwa tiga orang dibawa ke Rumah Sakit Baptis di Kota Gaza setelah tentara pendudukan menembaki sekelompok warga sipil di dekat lokasi Malika di timur Gaza.

Baca Juga

Kantor berita WAFA melansir bahwa tentara pendudukan yang ditempatkan di sebelah timur kota tersebut melepaskan tembakan ke arah sekelompok orang ketika mereka kembali ke rumah mereka di dekat timur bundaran Kuwait di sebelah timur kota tersebut.

Mereka menunjukkan bahwa masyarakat kembali memeriksa rumah dan tanah mereka di daerah itu setelah tentara pendudukan menarik diri dari poros Netzarim yang memisahkan wilayah Gaza dan wilayah Utara dari pusat dan selatan. Seorang wanita lanjut usia juga syahid akibat tembakan tentara Israel di timur kota Al-Qarara di timur kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan.

Euro-Med Human Rights Monitor, sebuah kelompok hak asasi manusia, mengatakan mereka telah mendokumentasikan kematian sedikitnya 110 warga Palestina sejak gencatan senjata Israel-Hamas mulai berlaku pada 19 Januari. Ini termasuk orang-orang yang terbunuh oleh tembakan Israel dan mereka yang meninggal karena luka-luka mereka setelah tidak diberi hak untuk bepergian ke luar negeri untuk berobat, katanya.

Sumber medis melaporkan pada Ahad  bahwa jumlah korban jiwa di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 48.189 sejak dimulainya agresi Israel pada 7 Oktober 2023. Mayoritas dari mereka yang syahid adalah perempuan dan anak-anak. Menurut sumber tersebut, jumlah korban luka mencapai 111.640 orang, dengan ribuan korban masih terjebak di bawah reruntuhan.

Sumber tersebut juga menyebutkan bahwa pada Ahad delapan korban dibawa ke rumah sakit di Gaza selama 24 jam terakhir, termasuk tujuh korban yang jenazahnya telah diambil dan satu korban meninggal baru. Selain itu, dua orang cedera baru dilaporkan selama 24 jam terakhir akibat serangan Israel yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement