Selasa 04 Feb 2025 10:58 WIB

Prabowo Perintahkan Bahlil, Pengecer Boleh Jualan Lagi Gas LPG 3 Kg

Pengecer dapat kembali berjualan sampai proses menjadi agen sub pangkalan.

Rep: Frederikus Bata/Teguh/ Red: Teguh Firmansyah
Warga antre untuk membeli gas elpiji 3 kilogram bersubsidi di salah satu pangkalan di Kawasan Bojong Gede, Kab Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2025). Sejumlah warga mengeluhkan kebijakan pemerintah yang melarang penjualan elpiji di pengecer/warung karena hal ini  menyulitkan masyarakat. Seorang warga Egi Kusuma (45) yang sudah menganti sejak pukul 06.00 pagi berharap semoga pasokan/penjualan gas bisa kembali normal sehingga mudahan masyarakat kecil dan tidak perlu menghabiskan waktu dan tenaga hanya untuk berburu gas.
Foto: Republika/Prayogi
Warga antre untuk membeli gas elpiji 3 kilogram bersubsidi di salah satu pangkalan di Kawasan Bojong Gede, Kab Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2025). Sejumlah warga mengeluhkan kebijakan pemerintah yang melarang penjualan elpiji di pengecer/warung karena hal ini menyulitkan masyarakat. Seorang warga Egi Kusuma (45) yang sudah menganti sejak pukul 06.00 pagi berharap semoga pasokan/penjualan gas bisa kembali normal sehingga mudahan masyarakat kecil dan tidak perlu menghabiskan waktu dan tenaga hanya untuk berburu gas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo angkat bicara terkait dengan kisruh LPG 3 kg yang langka di pasaran. Prabowo memberi sinyal hijau pengecer tetap boleh menjual gas bersubsidi tersebut dengan sejumlah catatan. 

"Presiden Prabowo telah menginstruksikan kepada Menteri ESDM untuk mengaktifkan kembali pengecer berjualan gas LPG 3 Kg sambil menertibkan pengecer jadi agen sub pangkalan secara parsial," ujar Ketua Harian DPP Partai Gerindra yang juga orang dekat Prabowo, Sufmi Dasco, lewat kicauan di X, Selasa (4/2/2025). 

Baca Juga

"Kemudian memproses administrasi dan lain-lain, agar pengecer sebagai agen sub pangkalan harga LPG yang akan dijual ke masyarakat tidak terlalu mahal," katanya menambahkan.

Pemerintah saat ini tengah berupaya menata distribusi LPG 3 kg agar lebih tepat sasaran dengan menjadikan pangkalan resmi sebagai tempat penyaluran.

Namun, dalam pelaksanaannya, masyarakat mengalami kesulitan mendapat gas melon. Antrean mengular di agen maupun pangkalan gas resmi. Banyak bahkan yang tidak dapat kebagian jatah.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengetahui penyebab masalah tersebut. Menurut Bahlil, kelangkaan ini karena masa transisi. Biasanya para pembeli mencari di warung, kini harus menuju pangkalan.

Namun, kata ia, dengan melihat dinamika yang berkembang, pemerintah mengubah pengecer sebagai sub pangkalan. Sehingga bisa lebih dekat dengan masyarakat.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement