Ahad 02 Nov 2025 09:21 WIB

Eks Bos Mossad Dengar Rumor Indonesia Tertarik Gabung Abraham Accords

Yossi Cohen menyebut gencatan senjata meretas jalan kepada Abraham Accords.

 Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, kiri, Presiden Donald Trump, Menteri Luar Negeri Bahrain Khalid bin Ahmed Al Khalifa dan Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Abdullah bin Zayed al-Nahyan bereaksi di Blue Room Balcony setelah menandatangani Abraham Accords selama upacara di South Lawn Gedung Putih, Selasa (15/9/2020), di Washington.
Foto: AP/Alex Brandon
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, kiri, Presiden Donald Trump, Menteri Luar Negeri Bahrain Khalid bin Ahmed Al Khalifa dan Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Abdullah bin Zayed al-Nahyan bereaksi di Blue Room Balcony setelah menandatangani Abraham Accords selama upacara di South Lawn Gedung Putih, Selasa (15/9/2020), di Washington.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Mantan kepala Mossad, Yossi Cohen mengaku mendegar rumor bahwa negara-negara Muslim akan ikut bergabung ke dalam Abraham Accords. Salah satu negara yang disebut Cohen tertarik untuk bernegosiasi terkait normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel adalah Indonesia.

"Saya tahu rumor beredar tentang Indonesia, dan saya tentunya menghargai itu," kata Cohen dalam wawancara dengan Fox News pada Jumat (1/11/2025), dilansir Jerusalem Post.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Baca Juga

Kepada pewawancara Fox News, Cohen yakin dunia akan segera menyaksikan penandatanganan Abraham Accords oleh beberapa negara baru. Sejak saat ini, kata Cohen, "kita akan melihat Timur Tengah yang lebih baik."

Cohen juga berterima kasih kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemerintahannya dalam upaya mewujudukan perdamaian di Timur Tengah, khususnya soal gencatan senjata di Gaza. Dia berharap gencatan senjata di Gaza bisa berlanjut kepada sebuah "rekonstruksi dari hubungan antarnegara di Timur Tengah" dan negosiasi damai dengan negara-negara tetangga Israel berujung pada Abraham Accords.

"Saya pikir (Arab) Saudi akan berada di baris antrean untuk negosiasi," kata Cohen, sambil menyebut kemungkinan kunjungan Pangeran Saudi Mohammed bin Salman (MBS) ke Washington untuk bertemu Trump dalam waktu dekat.

Menurut Cohen, "tidak hanya kunjungan penting untuk MBS, itu juga sebuah kunjungan penting untuk kami di kawasan."

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement