REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengonfirmasi pada Senin (18/11/2024) bahwa Kiev telah mendapat izin otorisasi dari Amerika Serikat untuk menyerang hingga sejauh 300 kilometer ke dalam wilayah Rusia. Pada Ahad (17/11/2024), The New York Times melaporkan dengan mengutip perwakilan Pemerintah AS yang tidak disebutkan namanya, bahwa Presiden AS Joe Biden untuk pertama kalinya memberi wewenang kepada Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh AS guna menyerang wilayah Rusia.
Menurut sumber tersebut, serangan pertama jauh ke wilayah Rusia kemungkinan besar akan dilakukan dengan rudal ATACMS. Para menteri luar negeri UE telah membahas otorisasi AS terhadap Kiev untuk menyerang jauh ke Rusia, tetapi pertemuan tersebut belum mengembangkan apa posisi bersama mengenai masalah ini, tambah Borrell.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Ahad akhirnya mengizinkan Ukraina menggunakan sistem rudal taktis jarak jauh ATACMS buatan AS untuk "serangan terbatas" di dalam teritori Rusia. Perubahan besar dalam kebijakan Biden ini diputuskan menyusul pengerahan tentara Korea Utara untuk menyokong upaya perang Rusia, menurut The Washington Post mengutip dua sumber pejabat AS.
Seorang pejabat senior AS mengatakan, strategi tersebut bertujuan untuk membatasi keterlibatan lebih dalam pasukan Korea Utara dalam serangan Rusia ke Ukraina yang berlangsung sejak Februari 2022. Kantor presiden Rusia, Kremlin, pada Senin mengatakan kemungkinan penggunaan rudal jarak jauh AS terhadap target di Rusia pada akhirnya akan menyebabkan "gelombang ketegangan baru".