REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Dalam gebrakan yang menjadi sorotan nasional, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah di bawah kepemimpinan Gubernur Sugianto Sabran memperkenalkan Program Sekolah Gratis dan Kuliah Gratis bagi para siswa dan mahasiswa di provinsi ini. Program ini diumumkan dalam Jambore Pendidikan yang berlangsung Sabtu malam (26/10/2024) di Palangka Raya, di mana dilakukan penyerahan berbagai bantuan sarana pendidikan bagi sekolah-sekolah di wilayah terpencil.
Program sekolah gratis ini mencakup lebih dari 97 ribu siswa pada jenjang SMA, SMK, dan SLB, sementara program kuliah gratis disediakan bagi 10 ribu mahasiswa Kalimantan Tengah di 32 perguruan tinggi negeri maupun swasta di provinsi tersebut, didukung Program Beasiswa Tabe Berkah untuk 20 ribu mahasiswa. Dengan program ini, seluruh lulusan SMA di Kalimantan Tengah dapat melanjutkan pendidikan tanpa perlu memikirkan biaya, mulai dari tingkat sekolah menengah hingga perguruan tinggi. Kebijakan ini diklaim sebagai satu-satunya di Indonesia yang mampu menjamin biaya pendidikan gratis hingga tingkat sarjana.
“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada anak Kalimantan Tengah yang terkendala pendidikan hanya karena biaya,” ungkap Gubernur Sugianto Sabran. “Dengan adanya sekolah dan kuliah gratis, siswa dapat menuntut ilmu tanpa kekhawatiran soal biaya. Setelah lulus dari jenjang SLTA, mereka bisa langsung melanjutkan ke perguruan tinggi tanpa biaya hingga mereka menyelesaikan sarjana,” tambahnya.
Tak hanya soal pendidikan gratis, dalam Jambore Pendidikan ini juga disalurkan berbagai bantuan sarana dan prasarana guna meningkatkan kualitas pendidikan, terutama bagi sekolah-sekolah di daerah terpencil. Pemerintah memberikan tambahan penghasilan khusus bagi guru sertifikasi, dengan kenaikan hingga Rp3 juta untuk guru di wilayah terpencil dan Rp 2 juta bagi guru yang bertugas di perkotaan. Hal ini dilakukan guna meningkatkan kesejahteraan guru dan mendorong semangat para tenaga pendidik dalam menciptakan generasi unggul.
Pada acara tersebut, sejumlah bantuan simbolis juga diserahkan, termasuk dana BOSDA sebesar Rp 12,7 miliar, 63 unit panel surya senilai Rp 6,1 miliar untuk sekolah di daerah tanpa listrik, dan perangkat Starlink senilai Rp 3 miliar untuk meningkatkan akses internet. Dengan bantuan ini, diharapkan keterbatasan akses internet dan energi di wilayah terpencil dapat diatasi, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lebih baik.
Sebagai upaya untuk mendukung transformasi digital, Pemprov Kalteng juga mengalokasikan anggaran untuk 1.238 unit papan tulis interaktif, 416 unit laptop bagi kepala sekolah, dan 10 unit motor KLX untuk sekolah-sekolah berprestasi di wilayah pedalaman. Langkah ini bertujuan memaksimalkan fasilitas belajar di sekolah sekaligus memotivasi para tenaga pendidik dan siswa agar terus berprestasi.
Di samping itu, pemerintah juga memberikan bantuan transportasi berupa 4 unit speedboat, 16 unit perahu klotok dan 3 unit Bis serta 75 unit Starlink untuk sekolah-sekolah yang sulit dijangkau melalui darat. Fasilitas ini diharapkan dapat mempermudah akses para siswa dan guru yang harus menyeberang sungai untuk sampai ke sekolah, sekaligus meningkatkan kenyamanan dan keselamatan selama perjalanan.
Gubernur Sugianto Sabran menegaskan komitmennya untuk terus mendukung kemajuan pendidikan di Kalimantan Tengah. Dalam pidatonya, ia berharap agar program ini dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas pendidikan di daerah, serta memberikan dampak positif jangka panjang bagi para siswa dan guru. “Kebijakan ini dapat menjadi fondasi kuat untuk mencetak generasi unggul di Kalimantan Tengah yang siap bersaing secara global,” ucapnya.
Program sekolah dan kuliah gratis ini disambut baik oleh masyarakat, terutama di wilayah pedesaan dan terpencil. Dengan berbagai bentuk bantuan ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah berharap dapat menciptakan pendidikan yang lebih merata dan inklusif, sehingga generasi muda Kalteng dapat meraih masa depan yang lebih cerah tanpa terkendala faktor biaya pendidikan.